Nakita.id – Asupan vitamin C sangat penting untuk tumbuh kembang anak dengan baik.
Vitamin ini bermanfaat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mencegah anemia defisiensi zat besi pada anak-anak.
serta bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan tulang, gigi, gusi, dan pembuluh darah.
Itulah sebabnya Moms harus memastikan asupan yang baik dan menyiapkannya dengan benar.
Terdapat banyak buah yang mengandung vitamin C seperti belimpbing, jambu biji, blackcurrant, buah kiwi, paprika, dan stroberi.
Sayuran lainnya termasuk rosehip, jambu mete, blewah, brokoli, kale, kol fermentasi, dan sayuran hijau lainnya.
Bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, buah jeruk mengandung vitamin C dalam jumlah yang lebih sedikit, tetapi cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk meningkatkan asupan vitamin C pada anak.
Nama kimia vitamin C adalah asam askorbat, yang larut dengan baik dalam air, sehingga termasuk dalam kelompok vitamin yang larut dalam air.
Untuk mencegah oksidasi asam askorbat, Moms harus menghindari keberadaan oksidan lingkungan.
Salah satunya, dan mungkin salah satu yang paling aktif, adalah oksigen.
Baca Juga: Jenis Pemberian Suplemen Tambahan untuk Anak dan Ibu Hamil di Posyandu
Saat menyiapkan jus dari buah atau sayuran yang merupakan sumber vitamin C, jus tersebut harus diekstraksi secepat mungkin dan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Dengan cara ini, jumlah oksigen yang masuk ke dalam jus menjadi terbatas.
Selain itu, penting untuk mengisi wadah secukupnya agar tidak ada oksigen yang tertinggal di permukaan.
Jika Moms ingin menjaga vitamin C tetap utuh, potong buah atau sayuran utuh dan simpan dalam wadah plastik atau kaca.
Hal yang sama berlaku untuk jus. Mengapa tidak dalam wadah logam?
Karena ion logam seperti besi atau tembaga baik untuk mempercepat reaksi oksidasi vitamin C.
Beberapa makanan memiliki rasa asam dan ketika diukur pH-nya berkisar antara 0 hingga 7.
Makanan alkali memiliki pH berkisar antara 7 hingga 12.
Hasil uji percobaan untuk mengukur stabilitas vitamin C menunjukkan pH asam sebesar 4 mempercepat oksidasi vitamin.
Namun, bahkan dalam kondisi yang lebih asam, dengan pH antara 2 dan 3, reaksi melambat.
Secara praktis, jus jeruk dengan pH antara 4 dan 5 mempercepat oksidasi asam askorbat.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Pemberian Zat Besi dan Vitamin C untuk Anak
Namun, dengan menambahkan jus lemon, ini menurunkan pH lebih jauh dan melindungi vitamin C.
Cara lain yang baik untuk mengawetkan asam askorbat dalam buah-buahan adalah dengan mencampurkannya dengan yogurt, karena merupakan produk fermentasi dengan pH rendah.
Sebaiknya simpan jus atau buah-buahan di lemari es, selain dalam wadah non-logam dan tertutup rapat, juga harus ditambahkan sedikit jus lemon ke dalamnya.
Sinar ultraviolet (UV) memengaruhi laju oksidasi berbagai komponen makanan, seperti vitamin C.
Mekanismenya rumit, namun menurut penelitian ahli kimia JAOCS pada 2019, antioksidan alami rentan terhadap degradasi oleh sinar ultraviolet.
Oleh karena itu, penting untuk menyimpan makanan yang menjadi sumber vitamin C di tempat gelap, di lemari es, atau di wadah yang tidak transparan.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kapasitas antioksidan vitamin C adalah paparan panas.
Ini terdegradasi dengan cepat pada suhu tinggi dan waktu yang lama, seperti saat mendidih.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Food Science and Technology menunjukkan bahwa jenis masakan yang diterapkan pada buah dan sayuran memengaruhi stabilitas vitamin C pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil.
Misalnya, mengukus dan memasak dengan microwave menyimpan 90% lebih banyak vitamin C daripada merebus.
Semuanya menunjukkan bahwa lebih sedikit kontak dengan air dan penggunaan suhu yang lebih rendah mendukung retensi vitamin C dalam makanan.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Vitamin Anak yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR