Di luar imunisasi program tersebut, lanjut dr. Denta, ada juga imunisasi tambahan yang sangat direkomendasikan untuk diberikan ke anak tapi untuk saat ini belum menjadi program pemerintah.
"Misalnya seperti Influenza atau pemberian Rotavirus di beberapa daerah. Terus kemudian Cacar Air, Hepatitis A, Tifoid, DBD," ungkap dokter spesialis anak ini.
"Vaksinasi-vaksinasi tersebut adalah imunisasi tambahan yang walaupun belum diprogramkan oleh pemerintah, tapi itu juga sangat-sangat kita rekomendasikan untuk kita berikan," pesannya.
Untuk pemberian imunisasi anak sendiri sudah bisa diberikan mulai usia 0 (nol) hari.
"(Usia) nol hari itu sudah kita berikan sampai anak (usia) lima tahun juga masih diberikan. Bahkan, sampai dia (anak) remaja pun masih diberikan," terang dr. Denta.
"Jadi, penting untuk orangtua melihat jadwal imunisasi. Terus setelah itu, melihat rekomendasi imunisasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)," lanjutnya.
Selain itu, dr. Denta menyebut bahwa penting juga untuk berkomunikasi dengan dokter masing-masing terkait penjadwalan vaksinasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak.
Selama ini, Moms mengenal bahwa pemberian imunisasi bisa dilakukan di posyandu atau puskesmas.
Namun, selain itu, Moms juga bisa mendapatkan imunisasi untuk anak di rumah sakit ataupun klinik.
Hal ini bahkan sudah disampaikan dengan jelas oleh dr. Denta.
Baca Juga: Daftar Vaksinasi dan Imunisasi Bayi di Puskesmas yang Penting Untuk Kesehatan Anak
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR