Peningkatan tekanan pada perut dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus.
Selain itu, janin yang berkembang di dalam rahim dapat menekan perut dan memaksa asam lambung naik ke kerongkongan.
Pola makan yang buruk selama kehamilan dapat memicu refluks asam lambung.
Misalnya, makan makanan yang pedas, berlemak, atau asam dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memicu gejala refluks.
Makan dalam porsi besar juga dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu refluks asam lambung.
Stres dan kebiasaan hidup yang buruk dapat memicu refluks asam lambung selama kehamilan.
Stres dapat mempengaruhi produksi asam lambung dan memperburuk gejala refluks.
Kebiasaan hidup yang buruk, seperti merokok atau minum alkohol, dapat merangsang produksi asam lambung dan memicu gejala refluks.
Obesitas dapat mempengaruhi produksi asam lambung pada ibu hamil.
Kelebihan berat badan dapat menekan perut dan memaksa asam lambung naik ke esofagus, sehingga memicu gejala refluks asam lambung.
Selain itu, obesitas dapat memperburuk gejala asam lambung pada ibu hamil, seperti nyeri ulu hati dan mual.
Baca Juga: Berat Badan Turun Akibat Asam Lambung, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR