"Misalnya, 'Kamu senang apa? Sarana dan prasarana sudah aku siapkan'. Atau misalnya, ada tugas ya silakan kerjakan, aku dukung. Atau misalnya lagi, ada yang mau ditanyakan ke mama, nanti mama bantu," ucapnya.
"Jadi, kita sama-sama bereksplorasi selagi masih butuh bantuan aku. Selain itu, suasana belajarnya tidak boleh mengganggu dia," lanjutnya mengucapkan.
Apabila ada kegiatan keluarga, Juliana sebagai orangtua tidak mengharuskan anak ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Namun yang terpenting adalah, anak harus bertanggung jawab penuh dengan apa yang dilakukannya.
Menurut Juliana, pendidikan adalah hal yang menempati urutan pertama.
"Pendidikan itu nomor satu. Hanya itu bekal yang bisa saya kasih," ucapnya dengan tegas.
"Selanjutnya, anak bisa kembangkan dasar-dasar pendidikan tersebut. Dari TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Bersyukur masih punya kesempatan," lanjutnya.
Juliana bahkan berpendapat, jika seorang anak tidak mendapat pendidikan dari sekolah yang mendasar, cara berpikir anak tersebut nantinya kurang meluas.
"Jadi, sekolah itu rangsangan awal untuk berkembang. Jadi nanti kuliah maupun kerja itu semakin berkembang," ungkapnya.
"Pendidikan enggak hanya sampai di situ. Sampai dewasa pun masih dapat pendidikan," lanjutnya.
Selain pendidikan, Juliana juga menekankan akan pentingnya penanaman moral pada anak sejak dini.
"Kalau yang besar itu kan introvert anaknya. Waktu SMP, dia dikasih kesempatan untuk maju ngomong di depan. Jadinya, dia berani menunjukkan bahwa dia bisa," cerita Juliana.
Dari situlah, anak pertamanya jadi semakin percaya diri dengan kemampuannya sendiri selama bersekolah.
Terlebih, saat anak pertamanya bersekolah di sekolah kejuruan.
"Apa yang dia dapatkan di sekolah itu bisa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari," ujar Juliana.
"Jadi, dapat pendidikan moral yaitu membantu orangtua di rumah, menjaga adik, berhemat, dan tidak ikut-ikutan temannya di sekolah," tutupnya.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR