Tapi menjelang hari persalinan, memasang muka macho tanpa rasa takut tidak akan banyak membantu istri.
Jika Dads memiliki kekhawatiran, kekalutan, atau kecemasan tertentu menjadi seorang ayah baru, utarakanlah sejujurnya pada pasangan.
Dengan saling berbagi uneg-uneg, Dads dapat menyelaraskan pandangan dan mencari jalan keluarnya dengan kepala dingin, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk bisa saling mendukung satu sama lain.
Ketika kita dan pasangan mengetahui kecemasan masing-masing, dapat mempersiapkan mental untuk menghadapi perubahan yang terjadi ketika anak lahir.
Ini dapat melindungi dari depresi pasca persalinan yang juga bisa terjadi pada sang ayah.
2. Tidak apa-apa menangis
Ibu bukanlah satu-satunya orang yang mengalami gejolak hormon selama perjalanan menjadi orangtua.
Ayah pun juga mengalami hormon yang terus naik-turun, khususnya penurunan kadar testosteron.
Menekan emosi yang timbul akibat pergeseran kadar hormon ini dapat menyebabkan Dads mengalami gejala depresi postpartum.
Biarkan diri sebebas mungkin untuk benar-benar merasakan segala emosi yang muncul untuk dapat memulai lembaran baru.
3. Lakukan meditasi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR