Nakita.id - Ayah berperan sama dalam persiapan kelahiran anak sama pentingya dengan Moms.
Pasalnya, ketika si Kecil hadir Moms dan Dads tetap akan bekerja sama dalam pengasuhan.
Itu sebabnya, penting untuk melibatkan ayah dalam momen kehidupan awal si Kecil, termasuk kelahirannya.
Dads perlu persiapan yang matang ketika ingin menjadi seorang ayah.
Apalagi jika sudah mendekati persalinan Moms, pasti banyak yang sudah dipersiapkan oleh Dads.
Tugas bagi calon ayah di ruang persalinan nanti bukan sekadar sebagai tukang foto merangkap tangan untuk dipegang oleh istri.
Hadir sebagai sosok yang kalem, percaya diri, dan siaga akan banyak membantu istri Dads untuk lebih tenang selama persalinan dari awal hingga akhir.
Jangan khawatir, ada sejumlah cara mudah untuk mempersiapkan mental bagi Dads baru demi menghadapi persalinan sang istri nanti.
Melansir dari laman Parents, berikut peran yang bisa ayah ambil untuk menyambut kehadiran si Kecil.
1. Membicarakan kekhawatiran pasangan
Adalah tugas suami sebagai kepala rumah tangga untuk menjadi sosok yang kuat dan tabah.
Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Melukis, Salah Satu Manfaatnya Bisa Meningkatkan Kreativitas
Tapi menjelang hari persalinan, memasang muka macho tanpa rasa takut tidak akan banyak membantu istri.
Jika Dads memiliki kekhawatiran, kekalutan, atau kecemasan tertentu menjadi seorang ayah baru, utarakanlah sejujurnya pada pasangan.
Dengan saling berbagi uneg-uneg, Dads dapat menyelaraskan pandangan dan mencari jalan keluarnya dengan kepala dingin, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk bisa saling mendukung satu sama lain.
Ketika kita dan pasangan mengetahui kecemasan masing-masing, dapat mempersiapkan mental untuk menghadapi perubahan yang terjadi ketika anak lahir.
Ini dapat melindungi dari depresi pasca persalinan yang juga bisa terjadi pada sang ayah.
2. Tidak apa-apa menangis
Ibu bukanlah satu-satunya orang yang mengalami gejolak hormon selama perjalanan menjadi orangtua.
Ayah pun juga mengalami hormon yang terus naik-turun, khususnya penurunan kadar testosteron.
Menekan emosi yang timbul akibat pergeseran kadar hormon ini dapat menyebabkan Dads mengalami gejala depresi postpartum.
Biarkan diri sebebas mungkin untuk benar-benar merasakan segala emosi yang muncul untuk dapat memulai lembaran baru.
3. Lakukan meditasi
Jika Dads benar-benar cemas dan gugup menyambut persalinan, penting untuk menemukan cara agar bisa tetap tenang.
Pejamkan mata, ambil napas dalam-dalam, pusatkan perhatian perhatian pada memori atau imajinasi yang membahagiakan, lalu hembuskan perlahan.
Dads mungkin merasa sedikit canggung untuk melakukan ini, tapi pada akhirnya, bisa kembali ke kondisi yang paling prima dan menjadi dukungan terbaik bagi istri selama melahirkan nanti.
4. Menunjukkan dukungan
Ibu yang melahirkan dapat diselimuti oleh kepanikan yang luar biasa.
Dan orang terbaik yang dapat meyandarkannya kembali ke dunia nyata adalah sang suami. Andalah yang paling mengerti dirinya, bukan?
Begitu kontraksinya semakin menguat, yakinkan dirinya bahwa ia sudah melakukan hal yang terbaik yang ia bisa sampai detik ini, dan bahwa kita mencintainya.
Dads juga bisa membantu pasangan dengan mengompres es atau menyeka keringat dari alisnya.
Dan meskipun beberapa wanita mungkin tidak suka disentuh saat persalinan, yang lain menghargai usapan lembut di leher atau punggung.
Persalinan bisa memakan waktu lama dan membosankan. Bahkan Dads mungkin akan menghabiskan semalaman suntuk hanya untuk menunggu.
Alihkan pikiran istri dari stres dan kegugupan menghadapi persalinannya dengan membuatnya tetap sibuk.
Baca Juga: Anak Usia 1 Tahun Belum Bisa Jalan? Ini yang Harus Dads Lakukan untuk Berperan Sama dengan Moms
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR