Nakita.id - Moms perlu waspada dengan preeklamsia saat hamil.
Preeklamsia sendiri adalah salah satu komplikasi kehamilan yang kerap dialami ibu hamil.
Preeklamsia terjadi setelah mencapai usia kehamilan yang ke-20 minggu, dimana tekanan darah saat hamil semakin meningkat.
Gejala preeklamsia sendiri tergantung sesuai dengan kondisi ibu hamil itu sendiri, dari ringan hingga berat.
Meski begitu, ada perbedaan yang perlu Moms ketahui dari keduanya ini.
Melansir Cleveland Clinic, berikut ini ulasan lengkap terkait perbedaan dari gejala preeklamsia ringan maupun berat.
Pada dasarnya, ibu hamil dengan preeklamsia tidak memiliki gejala sama sekali.
Akan tetapi, ada tanda-tanda yang perlu Moms waspadai selama kehamilan.
Diantaranya yakni tekanan darah tinggi, protein di urine, dan banyak cairan yang tersimpan dalam tubuh.
Selain itu, Moms perlu mewaspadai beberapa tanda lainnya sebagai berikut:
- Sakit kepala
Baca Juga: Penanggulangan Kasus Preeklamsia pada Ibu Hamil Menurut Kementerian Kesehatan
- Penglihatan kabur
- Sensitif terhadap cahaya
- Muncul bintik-bintik hitam pada penglihatan
- Sakit perut bagian kanan
- Pembengkakan di tangan dan wajah
- Napas pendek
Apabila Moms mengalami tanda-tanda di atas, segera beritahu dokter atau tenaga medis yang bisa Moms percayakan ya.
Moms dikhawatirkan menderita preeklamsia berat apabila mengalami gejala-gejala berikut ini.
- Hipertensi (tekanan darah mencapai lebih dari 160/110 mmHg)
- Menurunnya fungsi ginjal atau hati
- Cairan di paru-paru
Baca Juga: Tanda Preeklamsia pada Ibu Hamil Bisa Dikenali Sejak Dini serta Cara Pencegahannya
- Tingkat trombosit darah rendah (trombositopenia)
- Menurunnya produksi urine
- Sakit kepala parah
- Sakit tepat di bawah tulang rusuk
- Muntah
- Pembengkakan tiba-tiba
Apabila Moms merasakan gejala-gejala ini, segera hubungi dokter dan pergi ke rumah sakit untuk ditangani secepat mungkin.
Pasalnya, preeklamsia yang tidak ditangani dengan cepat dapat berujung pada komplikasi serius.
Yakni, eklamsia (kejang), sindrom HELLP (kombinasi gangguan hati dan pembekuan darah), dan stroke.
Meski begitu, komplikasi-komplikasi ini jarang terjadi.
Semoga artikel mengenai perbedaan gejala preeklamsia ringan dan berat membantu ya, Moms.
Baca Juga: Apakah USG Bisa Mendeteksi Ibu Hamil Terkena Preeklamsia? Yuk Cari Tahu!
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR