"Kadang-kadang, ketika anak sudah mulai sekolah, di mana teman-temannya sudah lebih tinggi, anak yang mengalami stunting itu lebih pendek atau tinggi badannya berbeda jauh dari teman-teman seusianya," kata dr. Diana.
"Begitu orangtua concern ke (perbedaan tinggi badan), masukin pengukurannya ke curva, oh ternyata memang tinggi anaknya mengalami stunting," tambahnya.
Dokter ahli gizi ini menjelaskan bahwa orang tua tak perlu khawatir berlebihan soal stunting.
Pasalnya, masalah pertumbuhan tersebut bisa diatasi dengan pemberian nutrisi yang tepat.
Dikatakan, salah satu hal penting adalah melengkapi kompenen gizi anak.
Terutama mengonsumsi protein yang cukup.
"Tetap kita penuhi kebutuhan si anak dulu, terutama kalau kita ngomongin berat dan tinggi badan, komponen protein kan sangat penting," terangnya.
"Jadi, pastikan anak mengonsumsi protein yang cukup, jangan sampai mindsetnya asal kenyang, padahal kebutuhan protein anak itu lebih."
"Untuk kebutuhan protein ini bisa ditambahkan dari protein hewani maupun nabati dalam bentuk susu," jelasnya.
Selain protein, susu menjadi salah satu makanan cair yang sudah diformulasikan.
Susu mengandung nutrisi seperti karbohidrat, lemak dan juga multivitamin.
Baca Juga: Bisa Puaskan Pasangan Sampai Pagi! Ini Trik Meracik Ramuan Obat Kuat Campuran Susu Beruang dan Madu
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR