Plasenta previa diperkirakan terjadi pada sekitar satu dari setiap 200 kehamilan jangka penuh.
Plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita hamil yang pernah melahirkan dengan operasi caesar sebelumnya.
Kondisi ini juga lebih rentan terjadi pada wanita hamil yang memiliki kehamilan kembar, lebih tua, merokok, atau memiliki riwayat aborsi spontan maupun elektif.
Gejala plasenta previa termasuk mengeluarkan darah merah cerah, biasanya tanpa rasa sakit.
Plasenta previa pada umumnya didiagnosis melalui USG.
Seseorang dengan plasenta previa mungkin memerlukan pemantauan rutin selama kehamilan.
Abruptio plasenta atau solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta mulai terpisah dari lapisan rahim sebelum melahirkan.
Gejala umum solusi plasenta termasuk perdarahan yang berhubungan dengan nyeri perut atau punggung parah dan kontraksi.
Solusio plasenta lebih sering terjadi setelah trauma dan pada wanita hamil berusia tua.
Kondisi ini juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang memiliki infeksi dan memiliki masalah kesehatan kronis.
Jumlah pendarahan bukanlah tanda yang dapat diandalkan tentang seberapa serius pelepasan plasenta itu. Persalinan dini akan dianjurkan jika janin dalam keadaan tertekan.
Baca Juga: Pendarahan Saat Hamil Muda, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR