Nakita.id - Stunting adalah masalah kesehatan global yang serius, terutama pada anak-anak.
Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan mereka.
Selain asupan nutrisi yang tidak mencukupi, ada juga beberapa jenis makanan yang dapat menjadi pemicu stunting jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak seimbang.
Berikut akan mengungkap 7 jenis makanan yang dapat menjadi pemicu stunting dan perlu dihindari untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak-anak.
Makanan tinggi gula seperti minuman manis, permen, dan makanan penutup manis dapat menjadi pemicu stunting jika dikonsumsi secara berlebihan.
Gula berlebih dalam makanan dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti kalsium dan zat besi, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang baik.
Selain itu, makanan tinggi gula juga dapat menyebabkan obesitas, yang dapat menghambat pertumbuhan anak secara keseluruhan.
Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat berkontribusi terhadap stunting.
Makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, camilan asin, dan makanan cepat saji, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan mengganggu fungsi ginjal.
Hal ini dapat menghambat pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak anak-anak.
Penting untuk mengurangi konsumsi garam berlebih dan memilih makanan yang lebih sehat dengan kadar garam yang lebih rendah.
Baca Juga: Ibu Hamil yang Kekurangan Darah Memicu Bayi Lahir Stunting, Ini Pencegahannya
Zat besi adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Anak-anak yang kekurangan zat besi cenderung mengalami anemia, yang dapat menyebabkan stunting.
Makanan rendah zat besi, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan manis yang tinggi, harus dihindari.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
Protein adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, tulang, dan jaringan tubuh lainnya.
Anak-anak yang kekurangan protein dapat mengalami pertumbuhan yang terhambat dan tidak mencapai tinggi badan yang optimal.
Makanan rendah protein seperti makanan ringan manis, makanan olahan, dan makanan cepat saji harus dihindari.
Perkaya diet anak dengan sumber protein yang sehat, seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Kalsium adalah mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang sehat.
Anak-anak yang kekurangan kalsium dapat mengalami tulang yang rapuh dan rentan terhadap stunting.
Makanan rendah kalsium seperti makanan manis, minuman berkafein, dan makanan olahan tidak memberikan kontribusi yang cukup untuk kebutuhan kalsium anak.
Baca Juga: Ibu Hamil yang Kekurangan Darah Memicu Bayi Lahir Stunting, Ini Pencegahannya
Pilihlah makanan kaya kalsium, seperti susu rendah lemak, keju rendah lemak, yoghurt, dan sayuran berdaun hijau.
Makanan tinggi lemak jenuh dan trans lemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan gorengan, dapat berkontribusi terhadap stunting jika dikonsumsi secara berlebihan.
Lemak jenuh dan trans lemak tidak hanya menyebabkan penumpukan lemak yang tidak sehat, tetapi juga mengganggu penyerapan nutrisi penting dan menghambat pertumbuhan tubuh secara keseluruhan.
Prioritaskan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam alpukat, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Makanan olahan dan makanan cepat saji sering kali tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam.
Konsumsi makanan jenis ini dapat mengganggu asupan nutrisi yang seimbang dan berkontribusi pada stunting.
Cobalah untuk mengurangi atau menghindari makanan olahan dan makanan cepat saji dalam diet anak. Sebagai gantinya, pilih makanan segar, alami, dan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Memilih makanan yang tepat sangat penting dalam mencegah stunting pada anak-anak.
Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta makanan rendah zat besi, protein, kalsium, dan nutrisi penting lainnya.
Sebaliknya, pilihlah makanan yang sehat dan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Juga, penting untuk memperhatikan jumlah porsi makanan yang dikonsumsi agar sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Baca Juga: Kerap Tak Disadari, Kebiasaan Ayah Ini Bisa Memicu Stunting
Dengan mengadopsi pola makan yang sehat dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, kita dapat membantu memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak-anak, dan mengurangi risiko stunting yang berdampak jangka panjang.
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan khusus anak-anak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Stunting dengan Gizi yang Tepat, Wajib Lakukan Agar Tumbuh Kembang Si Kecil Optimal
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR