Sementara itu, keputihan selama menstruasi berlangsung selama beberapa hari dalam siklus menstruasi, umumnya sekitar 3 hingga 7 hari.
Keputihan saat hamil tidak terkait dengan siklus menstruasi, sementara keputihan yang terjadi selama menstruasi terjadi sebagai bagian dari proses alami pengeluaran darah dan jaringan rahim yang tidak dibuahi.
Keputihan saat hamil seringkali disertai dengan tanda-tanda kehamilan lainnya, seperti pembesaran payudara, mual atau muntah, keterlambatan menstruasi, atau peningkatan frekuensi buang air kecil.
Sementara itu, selama menstruasi, wanita mungkin mengalami gejala seperti kram perut, sakit punggung, atau perubahan mood.
Jika seorang wanita mengalami keputihan yang tidak biasa dan mencurigai kehamilan, tes kehamilan yang akurat dapat memberikan jawaban yang lebih jelas.
Tes kehamilan positif menunjukkan adanya kehamilan, sementara menstruasi akan menghasilkan tes kehamilan yang negatif.
Keputihan normal saat hamil biasanya tidak menyebabkan gatal atau iritasi yang signifikan.
Namun, pada beberapa kasus, perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan keputihan yang lebih banyak dan membuat area vagina lebih sensitif, yang dapat menyebabkan sedikit gatal atau iritasi ringan.
Selama menstruasi, beberapa wanita mungkin mengalami gatal atau iritasi sebagai respons terhadap penggunaan pembalut atau tampon.
Saat hamil, suhu tubuh basal (suhu tubuh setelah istirahat) biasanya tetap tinggi secara konsisten.
Namun, selama menstruasi, suhu tubuh basal umumnya mengalami penurunan sebelum meningkat kembali selama ovulasi.
Baca Juga: Keputihan Saat Hamil Muda Seperti Apa dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR