Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya, bisakah bayi mimpi buruk ketika tidur? Ini penjelasannya!
Bayi biasa bangun di tengah malam karena berbagai hal.
Tapi jika si Kecil bangun dalam kondisi menangis dan rewel, Moms mungkin berpikir anak mengalami mimpi buruk.
Melansir dari laman Healthline, anak bisa mengalami mimpi buruk sejak usia 18 bulan.
Mimpi buruk bisa muncul ketika anak berganti siklus tidur dari deep sleep ke light sleep.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 45 menit atau lebih dalam setiap episode.
Sebagai orang tua, Moms pasti ingin anak tiur dengan nyenyak.
Faktanya, bayi biasa bangun di malam hari karena lapar, popok basah atau siklus tidur berganti.
Ketika mengalami mimpi buruk, anak mungkin tampak dalam kondisi bangun.
Tapi secara teknik mereka sebenarnya masih tidur.
Anak yang mengalami mimpi buruk biasanya menunjukkan tanda:
Baca Juga: Pedoman Aman Meletakkan Bayi di Tempat Tidur dengan Aman dan Nyaman
- berteriak
- menangis
- berkeringat
- banyak bergerak
- mata berair
- jantung berdetak kencang
- napas tersengal-sengal
Keseharian bayi penuh dengan stimulasi.
Hari-hari biasa bisa terekam sebagai hal menyenangkan untuk bayi.
Ini karena Central Nervous System (CNS) bayi masih berkembang.
Bayi yang terlalu banyak mengalami stimulasi bisa menyebabkan mimpi buruk.
Baca Juga: Bayi Tidur dengan Mata Terbuka, Fakta Menarik dan Risiko Tersembunyi yang Harus Moms Ketahui
Penyebab lain anak bisa mengalami mimpi buruk adalah:
- bayi sakit
- mengonsumsi obat
- terlalu lelah
- stres
- lingkungan tidur baru
- tidur tidak berkualitas
Nah, itu tadi adalah penjelasan apakah bayi bisa mengalami mimpi buruk.
Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Perkembangan Bayi 5 Bulan Mulai Tidur Tengkurap, Amankah untuk Anak? Simak Penjelasannya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR