"Stunting artinya adalah gagal tumbuh karena diakibatkan oleh gizi buruk atau dalam jangka panjang. Biasanya terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan, atau di usia 0 sampai 2 tahun," terang Bidan Finna.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa langsung mengunjungi akun Instagram @finnahelderiasiboro.
Menurut Bidan Finna, kondisi stunting di Indonesia sebenarnya masih belum stabil.
"Belum bisa dibilang membaik juga, karena di Indonesia masih kurang banget orang menjaga makanan," ujarnya.
"Sebenarnya pas kemarin pandemi, kita sempat khawatir tuh stunting ini akan meningkat. Ternyata malah pas pandemi justru si stunting ini justru menurun," ungkapnya.
Bidan Finna menyampaikan, hal ini bisa terjadi kemungkinan besar karena orang-orang menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar selama pandemi agar tidak terkena Covid-19.
"Mudah-mudahan sih ke depannya semakin menurun ya (stunting)," harap Bidan Finna.
Berdasarkan pemaparan Bidan Finna, ciri-ciri stunting sebenarnya identik dengan berat badan atau tinggi badan yang tidak sesuai ideal.
"Tapi, bukan berarti setiap anak yang bertubuh pendek itu dikatakan stunting, belum tentu ya. Ciri-cirinya yang pertama pasti pertumbuhannya terlambat, mulai dari berat badan dan tinggi badan," sebutnya.
"Makanya, perlu dari usia 0-2 tahun diperhatikan berat badan dan tinggi badannya si anak. Sebaiknya anak dibawa ke dokter atau ke faskes terdekat untuk memastikan berat badan atau tinggi badannya sesuai dengan kurva KMS atau kurva WHO," katanya menjelaskan.
Apabila terjadi berat dan tinggi badan yang tidak sesuai ideal, maka bisa didiagnosa anak terkena stunting, Moms dan Dads.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR