"Bukan karena merokok atau karena alkohol jadi kena stunting, bukan. Tapi, penyakit yang disebabkan oleh rokok dan alkohol tersebut," ujar Bidan Finna.
"Misalnya nih, bundanya perokok aktif dan merokok, itu menyebabkan penyakit paru-paru misalnya kalau dia kena TBC atau kena penyakit yang lainnya. Otomatis penyerapan si gizinya pun enggak akan maksimal," katanya menjelaskan.
Bidan Finna mengatakan, masalah aware tentang stunting itu sebenarnya karena orangtua masih kurang paham tentang stunting ini.
Misalnya, karena orangtua jarang membawa anak ke rumah sakit atau faskes terdekat saat anak sakit.
"Jadi, bidan perannya di sini adalah mendampingi. Bahkan dari sebelum terjadi kehamilan," sebutnya.
"Bahkan dari persiapan pernikahan pun kita sudah boleh nih sebagai bidan mendampingi persiapannya. Persiapan pernikahan, persiapan kehamilan, setelah persalinan, bahkan setelah melahirkan, bidan berperan penting sekali di sana untuk mencegah stunting ini," lanjutnya menyampaikan.
Kemudian, pemberian edukasi stunting kepada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu setelah melahirkan.
Semua ini dilakukan demi melahirkan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045 mendatang, Moms dan Dads.
Kemudian, disertai juga dengan upaya pemerintah dengan memberikan program pemberian makanan tambahan dan vitamin kepada ibu hamil. Juga, meningkatkan ketersediaan air bersih.
Agar program penurunan angka stunting di Indonesia dapat berjalan lancar, peran Moms dan Dads sebagai orangtua pun harus benar-benar dijalankan.
Sebab, keluarga pada dasarnya merupakan dapur utama untuk kesuksesan anak-anak di masa yang akan datang.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR