Nakita.id - Kebiasaan toxic dari orangtua ke anak dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan hubungan mereka dalam jangka panjang.
Meskipun seorang orangtua mungkin memiliki niat baik, sikap dan perilaku yang toxic dapat menyebabkan kerusakan emosional dan psikologis pada anak.
Berikut ini adalah beberapa contoh kebiasaan toxic orangtua ke anak:
Orangtua yang terlalu sering mengungkapkan bahwa mereka selalu benar dan tidak pernah salah.
Meski sepele, tapi hal ini bisa menyebabkan anak merasa takut atau malu ketika mereka membuat kesalahan atau memiliki pendapat yang berbeda.
Orangtua yang terus-menerus mengkritik penampilan, kecerdasan, atau kemampuan anak, tanpa memberikan dukungan atau pujian.
Hal ini bisa merusak harga diri anak dan mengurangi rasa percaya diri mereka.
Orangtua yang membatasi kebebasan anak untuk bereksplorasi dan membuat keputusan sendiri, tanpa memberikan alasan yang memadai.
Hal ini dapat menekan perkembangan kemandirian dan kreativitas anak.
Membandingkan anak dengan anak lain yang dianggap lebih baik dalam hal apapun.
Baik itu prestasi akademik, olahraga, atau perilaku, dapat menyebabkan rasa cemburu dan rendah diri pada anak.
Baca Juga: Demi Persiapkan Generasi Muda yang Sehat Jiwa, Pemerintah Gelar Sosialisasi Berbasis Posyandu
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR