Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya, lebih berbahaya mana polusi udara dibandingkan rokok jika berhubungan dengan kesehatan bayi? Ini penjelasannya!
Udara bersih adalah kebutuhan mendasar bagi perkembangan bayi yang sehat.
Namun, dalam lingkungan perkotaan yang semakin padat dan polusi udara yang meningkat, pernapasan bayi dapat terpengaruh secara serius.
Partikel-partikel berbahaya dalam udara seperti PM2,5 dan gas beracun dapat masuk ke saluran pernapasan bayi, menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan risiko gangguan pernapasan jangka panjang.
Di sisi lain, dampak asap rokok pada bayi juga tidak kalah berbahayanya.
Ketika bayi terpapar asap rokok secara pasif, mereka berisiko mengalami gangguan pernapasan, infeksi pernafasan, dan peningkatan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya yang dapat merusak sistem pernafasan bayi yang masih sangat sensitif.
Paparan asap rokok juga dapat menyebabkan masalah perkembangan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh bayi.
Melansir dari laman Tiktok @docnev, dijelaskan kalau polusi udara sebenarnya lebih berbahaya ketimbang asap rokok.
Namun, dr Nevin C J, SpA, M.Kes memaparkan kondisi lebih lanjut mengenai hal ini.
"Menurut penelitian di Jerman, memang dikatakan bahwa polusi udara lebih berbahaya dari asap rokok," buka dr Nevin.
Baca Juga: Tips Efektif Menghilangkan Bau Rokok dari Baju, Mudah Dicoba di Rumah
"Namun di penelitian lain mengatakan hal yang berbeda," sambungnya.
Terlepas dari penelitian tersebut, ada berbagai pertimbangan yang perlu para orang tua tahu.
Yakni bahwa rokok memiliki sifat polutan dalam ruangan, sementara polusi udara tidak.
"Asap rokok dihirup dekat banget atau di dalam ruangan tertutup."
"Sedangkan polutan itu sifatnya outdoor," paparnya.
Ia menambahkan bahwa polutan tidak secara konsisten dihirup.
Kondisi ini berbeda jika asap rokok berada di dekat bayi dan akan dihirup secara konstan oleh si Kecil.
"Jadi yang penting, bahaya atau tidak tergantung dari zat-zatnya," jelas dr Nevin.
Yang perlu Moms sadari adalah faktor paling besar adalah konstan tidaknya polutan tersebut dihirup anak.
"Seberapa konstan dihirup dan berapa jumlahnya."
"Tentu saja ini berhubungan dengan dekat tidaknya," paparnya lebih lanjut.
Baca Juga: Waspada! Ini 7 Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
Ia juga menggaris bawahi faktor paling penting adalah asap rokok merupakan polutan bisa dicegah.
Sementara polutan udara lebih sulit untuk dicegah.
"Kalau rokok bisa kita cegah, jadi berhenti merokok," pungkasnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR