"Disini juga ada recovery atau pun psikis untuk kami bekerja sama dengan teman-teman RDRM, Rumah Duta Revolusi Mental. Nah itu psikologisnya juga kita bangun disitu.
Begitu pula dengan kelas ibu hamil. Ada kelas ibu hamil setiap seminggu dua kali. Bagi ibu-ibu hamil yang mengalami KEK dan anemia dibimbing disini," ujarnya lagi.
"Setelah adik-adik ini lolos dari sini, mereka harus dibekali mama-mamanya untuk bagaimana dia bisa mengetahui oh ternyata gizi yang saya berikan kepada anak saya itu di rumah salah.
Nah itu ada kelas parentingnya untuk mama-mama ini supaya sampainya adik-adik nanti di rumah. Kita kan Senin sampai Jumat. Nah di hari Sabtu-Minggu itu mereka free diasuh oleh mama-mamanya.
Jadi supaya tidak ada penurunan berat badan. Tetap terjaga adik-adiknya, pola asuhnya kita kasih kelas parenting tadi," sambungnya.
Apabila anak sudah lulus dari stunting, setiap perkembangannya pun tetap harus terus dikontrol dengan baik.
"Tentunya dikontrol. Karena kita kan setelah itu anak-anak masuk dalam posyandu.
Posyandu mereka di RW masing-masing termonitor oleh ahli gizi di masing-masing puskesmas.
Tidak akan kita biarkan loss ya kalau sudah lulus terus pulang begitu enggak, terus dimonitor oleh tenaga gizi yang ada di masing-masing puskesmas," jelasnya.
Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Stunting, Pastikan Moms Menghindarinya Supaya Anak Tumbuh dengan Optimal
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR