Nakita.id - Ngemil merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang sebagai cara untuk meredakan rasa lapar di antara waktu makan utama.
Namun, pemilihan waktu terbaik untuk ngemil sangat penting agar tetap sehat dan menjaga pola makan yang seimbang.
Selain itu juga, sebenarnya ngemil jadi salah satu momok buat yang ingin menurunkan berat badan.
Jadi terkadang mereka tidak akan ngemil karena ingin menjaga berat badan. Padahal tidak begitu seharusnya, karena Anda bisa ngemil di jam-jam yang sudah diatur agar tidak meningkatkan berat badan.
Berikut ini adalah panduan tentang waktu terbaik untuk ngemil:
Salah satu waktu terbaik untuk ngemil adalah antara makan siang dan makan malam.
Ini biasanya terjadi pada sore hari, sekitar jam 3 hingga 4 sore.
Pada saat ini, tubuh mungkin mengalami penurunan energi dan rasa lapar mulai muncul.
Memilih camilan yang sehat pada waktu ini dapat membantu Anda menjaga tingkat energi Anda dan mencegah rasa lapar berlebihan saat makan malam.
Jika Anda melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, berjalan-jalan, atau latihan lainnya, waktu setelah aktivitas tersebut dapat menjadi waktu yang baik untuk ngemil.
Tubuh Anda mungkin memerlukan asupan energi tambahan setelah beraktivitas fisik intens, dan ngemil dengan camilan sehat dapat membantu memulihkan energi Anda.
Baca Juga: Berat Badan Turun 20 Kg dalam 2 Bulan, Ternyata Ini Kebiasaan yang Harus Dilakukan
Ngemil sebelum melakukan aktivitas fisik juga dapat memberikan energi tambahan untuk menjalani aktivitas tersebut dengan baik.
Pilih camilan yang mengandung karbohidrat kompleks dan sedikit protein, seperti buah-buahan segar atau yogurt rendah lemak.
Bagi sebagian orang, makanan sarapan di pagi hari mungkin telah dicerna dan dicerna, sehingga ngemil di pagi hari dapat menjadi opsi yang baik.
Pilih camilan ringan yang mengandung serat dan protein, seperti oatmeal, telur rebus, atau yogurt.
Meskipun tidak dianjurkan untuk ngemil di depan layar atau menjelang tidur, jika Anda merasa lapar sebelum tidur, pilih camilan yang ringan dan rendah kalori.
Makanan berat sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
Jika Anda merasa lapar dalam waktu yang cukup lama setelah makan utama, pilihan ngemil dapat membantu Anda mengatasi rasa lapar tersebut.
Pilih camilan yang sehat dan penuh nutrisi, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau sayuran.
Penting untuk belajar mendengarkan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh Anda.
Jika Anda merasa benar-benar lapar di antara waktu makan utama, pilih camilan yang memberikan nutrisi dan energi tanpa membuat Anda merasa terlalu kenyang.
Meskipun ngemil dapat menjadi bagian dari kebiasaan sehat, pastikan Anda tidak menggantikan makan utama dengan ngemil.
Baca Juga: Bukannya Membuat Makin Gemuk, Ngemil Saat Malam Justru Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Tipsnya!
Makan tiga kali sehari dengan makanan yang seimbang tetap penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda.
Saat ngemil, pastikan Anda memilih camilan yang sehat dan penuh nutrisi.
Pilih makanan yang mengandung serat, protein, dan lemak sehat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, yogurt rendah lemak, atau sayuran.
Camilan tinggi gula dan lemak jenuh mungkin memberikan rasa puas sesaat, tetapi dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan membuat Anda merasa lapar lebih cepat.
Hindari camilan seperti kue kering, permen, dan makanan cepat saji.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan rutinitas harian yang berbeda.
Waktu terbaik untuk ngemil dapat bervariasi tergantung pada jadwal Anda, aktivitas fisik, dan perasaan lapar Anda.
Yang penting adalah memilih camilan yang sehat, menjaga porsi, dan tetap berpegang pada pola makan yang seimbang.
Jika Anda memiliki kondisi medis atau perlu saran khusus mengenai pola makan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan yang berkualifikasi.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bukan Dimarahi, Inilah Cara Tepat Mencegah Anak Sering Ngemil
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR