Nakita.id – Saat ini, semakin banyak orang yang beralih dari meteran listrik manual menjadi meteran model token listrik.
Salah satu kelebihan dari token listrik ini adalah Moms bisa mengatur pemakaian listrik sesuai dengan kebutuhan. Pasalnya, daya listrik akan diatur sesuai dengan jumlah yang Moms beli.
Sayangnya, ada satu hal yang mengganggu dari penggunaan token listrik, yaitu alarmnya.
Ya, alarm token listrik memang berfungsi untuk mengingatkan Moms kalau saldo di meteran akan habis.
Kendati demikian, alarm token yang berbunyi nyaring juga tak jarang membuat penghuni rumah jengkel karena suaranya yang bisa didengar oleh tetangga.
Tapi, mulai sekarang Moms tak perlu khawatir. Sebab, ternyata ada lo cara untuk mengatur bunyi token listrik.
Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak langkah-langkahnya di sini.
Seperti yang telah diwartakan oleh Nakita, inilah tanda-tanda token listrik habis.
Ketika saldo token listrik habis, aliran listrik akan terputus, dan peralatan listrik di rumah seperti lampu, kipas angin, AC, dan perangkat elektronik lainnya tidak akan berfungsi.
Meteran token listrik biasanya memiliki layar atau indikator yang menampilkan jumlah saldo token.
Jika saldo sudah habis, maka angka yang ditampilkan pada layar akan nol.
Baca Juga: Cara Mematikan Bunyi Token Listrik Supaya Tidak Mengganggu, Cek di Sini!
Beberapa meteran token listrik dilengkapi dengan perangkat yang memberikan peringatan ketika saldo sudah mendekati nol atau habis.
Peringatan ini biasanya berupa bunyi, lampu berkedip, atau pesan pada layar meteran.
Beberapa penyedia listrik menyediakan aplikasi atau situs web yang memungkinkan pengguna untuk memantau penggunaan listrik dan saldo token.
Jika saldo sudah habis, biasanya akan ada pemberitahuan atau informasi yang menunjukkan bahwa aliran listrik telah terputus.
Ketika mencoba menyalakan peralatan listrik, seperti menekan tombol sakelar, tetapi tidak ada reaksi sama sekali, ini dapat menjadi tanda bahwa saldo token listrik telah habis.
Agar bunyi token listrik tidak terlalu sering, Moms bisa mengatur jarak waktunya.
Melansir dari Sajian Sedap, Moms bisa memasukan kode dengan memencet tombol 456 di meteran.
Kemudian, dilanjutkan dengan memasukan dua angka untuk menentukan batas kWh saat alarm berbunyi.
Misalnya, pelanggan bisa menekan 45610 lalu menekan tombol enter, maka alarm akan berbunyi saat berada di angka 10 kWh.
Jika ingin alarm berbunyi di 5 kWh, Moms tinggal memasukkan kode 45605 di meteran rumah.
Pamuji Irawan, Manager Bagian Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Singkawang menerangkan, dengan memasukan kode 456 ditambah dua angka dibelakangnya, pelanggan bisa menentukan jumlah kWh untuk menentukan kapan alarm berbunyi.
Baca Juga: Token Listrik Bunyi di kWh Berapa? Simak Penjelasannya untuk Berjaga-jaga!
Tidak hanya itu saja, Pamuji juga menerangkan, pelanggan bisa mengecek jumlah batas minimal kWh yang tersimpan di meteran prabayar.
Caranya dengan menekan kode angka 79 pada tombol meteran, lalu menekan enter.
Kemudian, LCD meteran akan menampilkan jumlah kWh minimal untuk menyalakan alarm.
"Jadi batas kWh minimum di meteran listrik prabayar bisa diubah untuk menyesuaikan kapan alarm berbunyi," terang Pamuji.
Selain itu, pelanggan juga bisa menunda durasi alarm yang berbunyi pada meteran.
Caranya dengan menekan kode 123, kemudian dilanjutkan dengan tiga digit angka untuk menentukan berapa menit alarm ditunda.
Misalnya, pelanggan memasukan kode 123030, maka alarm akan berbunyi satu kali setiap 30 menit.
Jika pelanggan memasukan angka 123999, maka alarm akan berbunyi satu kali setelah 999 menit atau 16,65 jam berikutnya.
Untuk mengetahui berapa lama alarm meteran berbunyi, pelanggan bisa mengecek dengan menekan angka 78.
Tapi, perlu diingat bahwa cara ini tergantung merek meteran atau token listrik yang digunakan ya, Moms.
Nah, itu dia Moms cara mengatur bunyi alarm token listrik. Yuk, dicoba!
Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan, Beli Token Listrik Bisa dapat Berapa kWh? Simak Penjelasannya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR