Risiko bahaya berikutnya ketika Moms mencukur bulu kemaluan sampai habis adalah, dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi atau penyakit menular seksual (PMS).
Terlebih, jika Moms menggunakan alat cukur, seperti pisau cukur, yang terkontaminasi sehingga dapat berpindah ke area kulit.
Dermatitis kontak adalah gejala ruam merah dan gatal yang seringkali disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan penghilang bulu.
Misalnya seperti lilin atau krim cukur yang dapat menimbulkan reaksi pada kulit Moms.
Sering dikaitkan dengan pencabutan atau waxing, rambut yang tumbuh ke dalam disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke belakang di bawah kulit.
Benjolan yang menonjol atau merah bisa berisi nanah dan berubah menjadi kista yang terinfeksi.
Itu tadi beberapa risiko bahaya mencukur bulu kemaluan sampai habis ya, Moms.
Mulai kedepannya, tolong jangan diulangi lagi ya, Moms.
Sebaiknya, biarkan bulu kemaluan tersebut agar tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Apabila Moms tetap ingin menghilangkan bulu kemaluan tersebut, Moms bisa gunakan krim pencukur rambut.
Moms bisa berkonsultasi langsung dengan tenaga medis profesional jika masih ada pertanyaan.
Baca Juga: Apakah Aman Mencukur Bulu Miss V Sebelum Persalinan? Begini Aturannya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR