Nakita.id - Perjalanan jauh selama kehamilan dapat menjadi pengalaman yang menarik, tetapi memerlukan perencanaan yang matang dan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
Dalam artikel ini, kita akan membahas usia kehamilan yang aman untuk perjalanan jauh, serta memberikan beberapa tips dan pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Banyak dokter merekomendasikan perjalanan jauh dilakukan selama trimester kedua kehamilan.
Pada periode ini, morning sickness biasanya telah berkurang, risiko keguguran spontan telah berkurang, dan rasa lelah yang berlebihan telah berkurang.
Ini adalah periode yang paling nyaman bagi banyak ibu hamil.
Trimester pertama adalah periode awal kehamilan yang umumnya dianggap paling rawan.
Meskipun sebagian besar kehamilan yang sehat tidak memiliki masalah perjalanan jauh selama trimester pertama, perlu diingat bahwa risiko keguguran lebih tinggi selama periode ini.
Jika Moms memutuskan untuk melakukan perjalanan selama trimester pertama, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Moms terlebih dahulu dan ambil langkah-langkah untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan Moms.
Perjalanan selama trimester ketiga harus dipertimbangkan secara hati-hati. Pada periode ini, perut Moms sudah cukup besar, dan perjalanan jauh dapat menjadi lebih tidak nyaman.
Selain itu, risiko komplikasi yang terkait dengan kehamilan, seperti preeklampsia atau kelahiran prematur, juga lebih tinggi pada trimester ketiga.
Banyak maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang membatasi perjalanan ibu hamil pada trimester ketiga.
Baca Juga: Memasuki Usia Kehamilan 8 Bulan, Begini Seharusnya Dads Berperan Sama Saat Istri Hamil Tua
Sebelum merencanakan perjalanan jauh, selalu berkonsultasi dengan dokter Moms.
Mereka dapat memberikan nasihat khusus berdasarkan kondisi kesehatan Moms dan usia kehamilan.
Perjalanan jauh yang melibatkan waktu yang lama di dalam kendaraan atau pesawat dapat membuat Moms merasa lebih lelah dan tidak nyaman.
Pertimbangkan lamanya perjalanan dan apakah Moms dapat beristirahat dengan cukup selama perjalanan.
Jika Moms merencanakan perjalanan dengan pesawat, periksa kebijakan maskapai penerbangan terkait perjalanan ibu hamil.
Beberapa maskapai mungkin memiliki batasan usia kehamilan untuk penumpang.
Pastikan akomodasi selama perjalanan jauh nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kehamilan Moms.
Tempat tidur yang nyaman dan fasilitas yang memadai sangat penting.
Selalu bawa salinan catatan medis Moms, nomor telepon dokter Moms, dan catatan kehamilan Moms jika Moms membutuhkan perawatan medis selama perjalanan.
Jika Moms melakukan perjalanan internasional, pelajari kondisi kesehatan di tujuan Moms, termasuk risiko penyakit menular dan sarana kesehatan setempat.
Pertimbangkan vaksinasi yang mungkin diperlukan dan konsultasikan dengan dokter Moms.
Baca Juga: Apa Saja Indikasi Persalinan yang Bisa Dilakukan Secara Normal? Simak Ulasannya di Sini
Hindari perjalanan jauh pada puncak musim panas atau cuaca yang ekstrem.
Pilih waktu perjalanan yang nyaman bagi Moms.
Selama perjalanan jauh, penting untuk beristirahat dan merenggangkan kaki secara teratur.
Ini dapat membantu mengurangi risiko pembengkakan kaki dan trombosis vena dalam (DVT).
Selalu tahu lokasi fasilitas kesehatan yang tersedia di dekat tempat Moms tinggal atau berlibur.
Ini termasuk rumah sakit, klinik, dan dokter yang dapat membantu jika Moms mengalami masalah kesehatan.
Selama perjalanan, perhatikan gerakan bayi Moms.
Jika Moms merasa kurangnya gerakan bayi atau ada perubahan yang signifikan dalam gerakan, segera hubungi dokter Moms.
Perjalanan jauh selama kehamilan mungkin aman dalam beberapa situasi, terutama selama trimester kedua.
Namun, selalu berkonsultasi dengan dokter Moms sebelum merencanakan perjalanan jauh dan pastikan Moms mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan Moms serta bayi yang dikandung.
Selalu mendengarkan tubuh Moms dan siap untuk menunda atau mengubah rencana perjalanan jika diperlukan demi kesehatan Moms dan bayi.
Baca Juga: Ini Usia Kehamilan Ibu Hamil yang Aman untuk Bepergian Jauh, Catat!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR