Nakita.id - Mengeluarkan air susu ibu (ASI) sebelum bayi lahir adalah topik yang sering menjadi perdebatan dan mitos di kalangan calon ibu.
Beberapa orang berpendapat bahwa memulai produksi ASI sebelum bayi lahir memiliki manfaat tertentu, sedangkan yang lain percaya bahwa itu tidak mungkin dilakukan.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang apa yang benar-benar terjadi dalam produksi ASI sebelum bayi lahir.
Mulai dari mitos yang berkaitan, dan apakah ada cara yang aman untuk mengeluarkan ASI sebelum melahirkan.
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara mengeluarkan ASI sebelum bayi lahir, penting untuk memahami bagaimana produksi ASI bekerja dalam tubuh seorang wanita hamil.
Proses produksi ASI sebenarnya dimulai selama kehamilan.
Pada tahap awal kehamilan, payudara mengalami perubahan hormonal yang mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan ASI.
Ini terjadi akibat kenaikan hormon prolaktin dan estrogen dalam tubuh wanita hamil.
Pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, kelenjar susu mulai memproduksi colostrum, cairan awal yang akan menjadi ASI setelah melahirkan.
Meskipun payudara sudah memproduksi ASI sejak awal kehamilan, biasanya ASI tidak akan keluar sampai setelah melahirkan bayi.
Hal ini disebabkan oleh hormon progesteron, yang juga diproduksi selama kehamilan.
Baca Juga: Rekomendasi Jamu Setelah Melahirkan untuk Percepat Pemulihan dan Lancarkan ASI
Hormon ini memiliki efek antagonis terhadap prolaktin, sehingga mencegah ASI keluar selama kehamilan.
Ada beberapa mitos yang berkaitan dengan cara mengeluarkan ASI sebelum bayi lahir. Mari kita lihat beberapa mitos ini dan apakah ada dasar ilmiahnya:
1. Memijat Payudara dengan Kuat
Mitos ini mengklaim bahwa memijat payudara secara keras atau kasar selama kehamilan dapat memicu produksi ASI sebelum melahirkan.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Memijat payudara dengan keras selama kehamilan bisa justru menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan cedera pada kelenjar susu.
2. Memeras Payudara dengan Tangan
Ada yang percaya bahwa meremas payudara secara teratur selama kehamilan dapat membantu mengeluarkan ASI sebelum bayi lahir.
Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, hormon progesteron biasanya akan menghambat produksi ASI selama kehamilan.
Meremas payudara mungkin hanya akan menyebabkan ketidaknyamanan tanpa menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi.
3. Mengonsumsi Makanan atau Suplemen Khusus
Beberapa orang berpendapat bahwa mengonsumsi makanan atau suplemen tertentu selama kehamilan dapat merangsang produksi ASI sebelum melahirkan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Mewarnai Rambut? Ini Penjelasan yang Harus Busui Tahu
Sebagai contoh, konsumsi fenugreek atau bahan makanan lainnya sering disarankan. Namun, bukti ilmiah tentang efektivitas suplemen semacam itu sangat terbatas.
Selain itu, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum mengonsumsi suplemen selama kehamilan.
4. Sering Menyusui Tandem
Tandem nursing adalah praktik menyusui anak yang lebih tua bersamaan dengan bayi yang baru lahir.
Ada yang percaya bahwa menyusui anak yang lebih tua dapat membantu merangsang produksi ASI sebelum melahirkan.
Namun, praktik ini mungkin tidak sesuai untuk setiap ibu dan anak. Selain itu, produksi ASI biasanya akan meningkat secara alami setelah melahirkan bayi baru.
Mengeluarkan ASI sebelum bayi lahir adalah mitos yang perlu dipahami dengan benar.
Produksi ASI selama kehamilan adalah proses alami yang dikendalikan oleh hormon dalam tubuh wanita hamil.
Tidak ada cara yang terbukti secara ilmiah untuk merangsang produksi ASI sebelum melahirkan, dan sebaiknya Anda tidak mencoba metode yang berisiko atau
tidak aman.
Penting untuk mengingat bahwa bayi Anda akan mendapatkan nutrisi yang cukup dan penting dari ASI setelah lahir.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Cara Mengatasi Payudara Bengkak karena ASI Tersumbat, Ini yang Bisa Moms Lakukan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR