Faktor kedua adalah reseptivitas atau penerimaan dari endometrium yang ada di dalam rahim.
"Faktor yang ketiga dan yang paling umum adalah proses pada saat dilakukannya embryo transfer tersebut," kata dr. Wisnu.
"Ketiga faktor inilah yang menentukan keberhasilan dari proses bayi tabung tersebut," lanjutnya menegaskan.
dr. Wisnu menyampaikan beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari mengikuti program bayi tabung ini.
Salah satunya dari pemberian obat-obat stimulasi pada pihak perempuan.
"Pemberian obat-obat stimulasi kan memicu tubuh supaya menghasilkan sel telur dalam jumlah yang lebih banyak dari yang normal.
Apalagi, kalau kita menggunakan dosis yang tinggi atau lebih besar," tuturnya.
Moms dan Dads harus tahu, ada beberapa perempuan yang sangat sensitif terhadap jenis obat tersebut sehingga menimbulkan respon berlebihan pada tubuh.
"Tapi sekarang, kita bisa meminimalisir dengan pemilihan teknik stimulasi dan teknik pembekuan yang tepat.
Jadi, kita lakukan transfer langsung atau diberikan obat-obatan pasca ovum pick-up untuk menekan respon yang berlebihan tersebut," tutup dr. Wisnu.
Semoga panduan terkait program bayi tabung (IVF) bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Baca Juga: Jalani Program Bayi Tabung Saat Puasa, Apakah Membatalkan Puasa?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR