"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuhnya, dan diadakan aqiqah untuknya, dan diberi nama, maka pada hari ketujuhnya keluarganya mencukur rambutnya dan diberi nama." (HR. Ahmad)
Maka, berdasarkan tuntunan ini, waktu terbaik untuk aqiqah anak adalah pada hari ketujuh setelah kelahirannya.
Meskipun aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh, ada beberapa faktor lingkungan dan kondisi keluarga yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan waktu pelaksanaan aqiqah.
Faktor-faktor ini dapat meliputi:
- Kondisi Kesehatan Sang Bayi
Jika sang bayi lahir dalam kondisi kesehatan yang lemah atau mengalami masalah medis tertentu, disarankan untuk menunda pelaksanaan aqiqah hingga sang bayi pulih sepenuhnya.
- Ketersediaan Keluarga
Terkadang, anggota keluarga yang berada di luar kota atau negara perlu diundang untuk hadir dalam acara aqiqah.
Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan jadwal dan ketersediaan mereka sebelum menentukan tanggal aqiqah.
- Musim dan Cuaca
Baca Juga: Biaya Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-laki, Berapa Banyak Biaya untuk Kambing?
Musim atau cuaca juga dapat mempengaruhi pelaksanaan aqiqah, terutama jika acara dilakukan di luar ruangan. Pastikan memilih waktu yang nyaman dan kondusif untuk para tamu yang hadir.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR