Nakita.id - Stunting pada anak masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.
Bagaimana tidak? Stunting pada anak dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun mental sepanjang hidupnya, Moms.
Selain itu, stunting pada anak juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.
Apa saja penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stunting?
Moms bisa cari tahu selengkapnya di sini.
Berikut beberapa penyakit yang seringkali terkait dengan stunting pada anak. Catat sekarang!
Anak yang mengalami stunting justru lebih rentan terhadap infeksi usus dan diare, Moms.
Kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi yang serius.
Anak stunting juga berisiko risiko lebih tinggi terkena penyakit jenis ini, Moms.
Misalnya seperti pneumonia dan bronkitis.
Penyakit ini tentu dapat mengganggu pernapasan normal.
Baca Juga: 10 Faktor Penyebab Stunting pada Anak yang Perlu Moms Perhatikan
Percaya atau tidak? Kulit anak yang mengalami stunting seringkali lebih sensitif.
Bahkan, lebih mudah terkena masalah kulit seperti dermatitis.
Tahukah Moms? Stunting juga dapat berdampak pada kesehatan mata anak.
Termasuk, risiko tinggi terkena penyakit mata seperti konjungtivitis.
Stunting seringkali berkaitan dengan masalah kekurangan gizi kronis.
Salah satunya adalah anemia, yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Akibatnya, anak akan mudah lemas dan lelah, serta berdampak pada kemampuan kognitifnya.
Stunting juga dapat meningkatkan risiko penyakit jangka panjang, Moms.
Diantaranya seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung koroner saat anak beranjak dewasa.
Stunting dapat memengaruhi perkembangan psikososial anak, termasuk harga diri dan interaksi sosial.
Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami tekanan psikologis akibat perbedaan fisiknya dengan teman-teman sebayanya.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Stunting pada Anak, Mulai dari Cek Berat Badan hingga Pemeriksaan Kesehatan
Itulah beberapa penyakit yang disebabkan oleh stunting pada anak ya, Moms.
Untuk mencegah anak dari risiko penyakit-penyakit tersebut, Moms perlu melakukan beberapa pencegahan sekaligus penanganan yang tepat.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan pertama kehidupan bayi
- Pemberian makanan bergizi
- Perhatian terhadap sanitasi dan kebersihan
- Pemantauan pertumbuhan anak ke posyandu/puskesmas/rumah sakit
- Perkaya ilmu pengetahuan tentang gizi dan pemberian makanan seimbang kepada anak
- Keikutsertaan dalam program intervensi gizi, seperti pemberian suplemen gizi
Dengan Moms yang mengikuti upaya-upaya diatas, tentu anak dapat terhindar dari risiko stunting sejak dini.
Sehingga, anak tidak akan terkena risiko penyakit yang terkait dengan stunting.
Baca Juga: Cara Mencegah Stunting pada Anak, Berikan Nutrisi yang Seimbang dan Sesuai Usia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR