Nakita.id – Saat ini, mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka tengah mempelajari bab 1.
Seperti diketahui, materi yang dibahas dalam bab 1 ini adalah tentang Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.
Pada artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita telah membahas mengenai kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara.
Sekarang, kita akan lanjut belajar tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila bukan hanya sekadar hafalan.
Lambang Pancasila tidak cukup hanya dicantumkan di surat-surat resmi kenegaraan atau buku-buku.
Lambang Garuda juga tidak cukup hanya dipajang di kelas.
Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, ketika melakukan refleksi penerapan nilai-nilai Pancasila, kita perlu memahami isi dari tiap-tiap sila tersebut.
Dalam buku Pendidikan Pancasila kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum Merdeka, berikut ini penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks kehidupan berbangsa, sila pertama ini merefleksikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga mereka dapat melaksanakan ajaran-ajaran agamanya secara nyaman dan saksama tanpa mengalami gangguan.
Sila kedua ini memberikan pengertian bahwa setiap bangsa Indonesia dijunjung tinggi, diakui, dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, sebagai warga negara, setiap manusia Indonesia memiliki derajat yang sama, hak dan kewajiban yang sama, sehingga segala tindakan yang melanggar “kemanusiaan” seperti perundungan (bullying), diskriminasi, dan kekerasan antarsesama tidak dapat dibenarkan.
Sila ini secara eksplisit juga menyebut kata “adil dan beradab” yang berarti bahwa perlakuan terhadap sesama manusia harus adil dan sesuai dengan moral-etis serta adab yang berlaku. Sayangnya, kehidupan berbangsa kita tidak sepenuhnya dapat menerapkan hal ini.
Masih banyak terjadi tindakan-tindakan yang tidak menghargai harkat dan martabat manusia, seperti perundungan, diskriminasi, ujaran kebencian, bahkan kekerasan terhadap peserta didik dan guru.
Sila ketiga ini memberikan syarat mutlak kepada setiap bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan.
Persatuan di sini bukan bermakna terjadinya penyeragaman dari keragaman yang ada.
Melalui sila ini setiap bangsa Indonesia yang beragam ini diminta untuk bersatu padu, kompak tanpa perpecahan untuk bersama-sama memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam konteks berbangsa, sila ini menegaskan bahwa segala keputusan di lingkungan masyarakat harus dilakukan dengan penuh hikmat kebijaksanaan melalui mekanisme musyawarah.
Karena itulah, untuk melaksanakan kegiatan/program bersama di masyarakat harus ditempuh dengan cara musyawarah.
Prinsip musyawarah ini menyadarkan kita bahwa setiap bangsa Indonesia memiliki hak, kedudukan, dan kewajiban yang setara.
Oleh karena itu, tidak boleh ada seseorang atau satu kelompok yang merasa paling otoritatif dan merasa paling benar.
Baca Juga: Pancasila sebagai Pandangan Hidup, Materi Bab 1 Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Keadilan adalah nilai universal yang harus dipraktikkan oleh setiap bangsa Indonesia.
Keadilan di sini tidak hanya terkait dengan keadilan hukum.
Dalam konteks kehidupan berbangsa, keadilan di sini dapat bermakna bahwa setiap bangsa Indonesia berada dalam posisi yang setara, baik terkait dengan harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
Oleh karena itu, merendahkan orang lain termasuk ke dalam bentuk ketidakadila.
Seperti misalnya merendahkan status sosial, jenis kelamin, agama, dan budaya.
Untuk bersikap adil harus dimulai dari cara pikir yang adil.
Sayangnya, ada banyak ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita.
Sekadar contoh, perempuan mendapatkan perlakukan tidak adil karena keperempuanannya.
Ia tidak mendapatkan hak belajar yang setara dengan laki-laki, dipaksa menikah muda, dan masih banyak contoh lain dari ketidakadilan ini dalam kehidupan masyarakat.
Nah, itu dia penjelasan mengenai penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, buku Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka.
Semoga bermanfaat!
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR