Memberikan dukungan emosional dan psikologis yang kuat dapat membantu korban merasa didengar dan dipahami.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang KDRT.
Ya, kesadaran akan KDRT dapat membantu korban untuk mengenali bahwa mereka bukanlah satu-satunya dan bahwa ada bantuan yang dapat mereka dapatkan.
Memberikan akses ke layanan pendampingan hukum dapat membantu korban memahami hak-hak mereka dan memberikan perlindungan hukum yang diperlukan.
Membantu korban untuk membuat rencana keamanan yang melibatkan langkah-langkah konkret untuk melindungi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.
Menyediakan sumber daya keuangan dan dukungan perumahan dapat membantu korban meraih kemandirian finansial, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasangan yang beracun.
Melepaskan diri dari pasangan yang melakukan KDRT memang proses yang kompleks dan sulit bagi korban.
Memahami faktor-faktor yang membuat korban sulit untuk lepas dari pasangannya adalah langkah awal yang penting untuk memberikan dukungan yang sesuai.
Upaya kolektif dari masyarakat, lembaga kesehatan, dan organisasi dukungan dapat memainkan peran krusial dalam membantu korban KDRT untuk mencapai kemerdekaan dan keamanan yang mereka butuhkan.
Nah, itu dia penyebab korban KDRT sulit lepas dari pasangannya.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Babak Baru Kasus KDRT yang Menimpa Artis Bollywood Rakhi Sawant
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR