Nakita.id - Kesehatan ibu hamil adalah prioritas utama untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
Selama kehamilan, wanita hamil sering kali memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan, gaya hidup, dan konsumsi obat-obatan.
Salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan adalah jenis obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan.
Beberapa obat dapat memiliki efek negatif pada perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil.
Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk memahami jenis-jenis obat yang harus dihindari selama masa kehamilan.
1. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin dapat meningkatkan risiko masalah pada perkembangan jantung janin.
Penggunaan obat ini selama trimester pertama dan trimester terakhir dapat menyebabkan masalah perdarahan pada ibu dan bayi.
2. Obat Antihipertensi
Beberapa obat antihipertensi, terutama golongan ACE inhibitors dan ARBs, dapat menyebabkan cacat lahir serius pada janin jika dikonsumsi selama kehamilan.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk alternatif yang lebih aman.
Baca Juga: Ibu Hamil Kurang Makan Sayur, Apa Dampaknya untuk Janin di Kandungan?
3. Antibiotik tertentu
Sejumlah antibiotik tertentu, terutama golongan tetrasiklin dan sulfonamides, dapat memiliki dampak negatif pada pembentukan gigi dan tulang janin.
Dokter harus mengevaluasi manfaat dan risiko sebelum memberikan resep antibiotik kepada wanita hamil.
4. Obat Antiepilepsi
Meskipun penting untuk wanita yang memiliki gangguan kejang untuk terus mengonsumsi obat antiepilepsi, beberapa jenis obat ini dapat menyebabkan masalah perkembangan pada janin.
Konsultasikan dengan dokter untuk mencari obat yang paling aman selama kehamilan.
5. Obat Penghilang Rasa Sakit Opioid
Penggunaan opioid selama kehamilan dapat menyebabkan bayi mengalami sindrom kelahiran opioid, yang dapat memicu masalah pernapasan, pemberian makan, dan perkembangan neurologis.
6. Obat Herbal yang Tidak Diketahui Keamanannya
Banyak wanita hamil cenderung mencari alternatif herbal untuk mengatasi beberapa keluhan kesehatan.
Namun, keamanan obat-obatan herbal selama kehamilan sering kali tidak diketahui. Sebaiknya hindari konsumsi obat herbal tanpa persetujuan dokter.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Yuk Kenali Dampak Kekurangan Protein pada Ibu Hamil
7. Obat Pengencer Darah (Antikoagulan)
Penggunaan antikoagulan tertentu seperti warfarin selama kehamilan dapat meningkatkan risiko pendarahan yang berbahaya.
Dokter mungkin perlu mengganti obat ini dengan opsi yang lebih aman selama masa kehamilan.
8. Obat Psikotropika
Beberapa obat psikotropika dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan otak janin.
Penghentian obat psikotropika harus direncanakan dengan hati-hati di bawah pengawasan dokter.
9. Obat Antivirus tertentu
Beberapa obat antivirus, khususnya yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV, dapat memiliki efek samping pada janin.
Konsultasikan dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaat penggunaan obat tersebut selama kehamilan.
10. Obat Pelangsing dan Diet Ekstrem
Penggunaan obat pelangsing dan diet ekstrem selama kehamilan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang berpotensi merugikan perkembangan janin.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat untuk Mencegah Stunting
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR