Nakita.id - Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan langkah penting dalam perkembangan anak.
Namun, seringkali para orangtua menghadapi tantangan untuk membuat anak menjadi lahap makan MPASI.
Artikel ini akan membahas berbagai strategi efektif untuk membantu Anda membuat pengalaman makan MPASI menjadi menyenangkan dan berguna dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.
1. Pilih Waktu yang Tepat untuk Memulai MPASI
Memilih waktu yang tepat untuk memulai pemberian MPASI sangat penting.
Dokter anak biasanya merekomendasikan memulai MPASI saat bayi berusia sekitar enam bulan.
Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk mencerna makanan padat.
Pastikan untuk memilih waktu yang tenang dan santai, sehingga bayi Anda tidak merasa terburu-buru atau stres.
2. Kenali Tanda-tanda Kesiapan Anak
Sebelum memulai MPASI, penting untuk mengenali tanda-tanda kesiapan anak.
Beberapa tanda tersebut meliputi kemampuan anak untuk duduk tanpa dukungan, minat pada makanan orang dewasa, dan kehilangan refleks muntah.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau untuk MPASI Enak, Cek Juga Manfaatnya untuk Si Kecil
Memahami kesiapan anak dapat membantu Anda memulai MPASI dengan tepat dan mengurangi risiko ketidaknyamanan anak.
3. Mulailah dengan Tekstur dan Rasa yang Sederhana
Saat memperkenalkan MPASI kepada anak, mulailah dengan makanan yang memiliki tekstur dan rasa yang sederhana.
Jangan terlalu terburu-buru untuk memasukkan berbagai jenis makanan.
Pilih satu jenis makanan dalam satu waktu, seperti bubur atau puree sayuran.
Ini membantu anak untuk lebih mudah beradaptasi dengan rasa dan tekstur baru.
4. Konsistensi dan Kesabaran
Konsistensi adalah kunci dalam membantu anak menjadi lahap makan MPASI.
Tetap konsisten dalam jadwal makan, pilihan makanan, dan lingkungan makan.
Jika anak menolak makanan tertentu pada suatu waktu, cobalah lagi beberapa hari kemudian. Kesabaran adalah kunci dalam membangun kebiasaan makan yang baik.
5. Jadikan Makan sebagai Pengalaman Positif
Buatlah suasana makan yang positif dan menyenangkan. Hindari stres atau tekanan selama makan.
Cobalah untuk memberikan suasana yang santai dan bersenang-senang. Anda dapat mencoba menyajikan MPASI dengan berbagai warna dan bentuk menarik, atau menyanyikan lagu-lagu ringan selama makan.
Pengalaman positif ini dapat membantu anak terkait makanan dengan hal yang menyenangkan.
6. Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Melibatkan anak dalam proses memasak dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan.
Biarkan mereka menyentuh, mencium, atau bahkan mencicipi bahan-bahan makanan.
Ini tidak hanya memberikan pengalaman sensorik yang positif, tetapi juga memberikan rasa kebanggaan pada anak karena mereka turut berpartisipasi dalam proses memasak.
7. Sediakan Pilihan yang Sehat
Memberikan pilihan makanan yang sehat dapat merangsang minat anak terhadap MPASI. Berikan pilihan sayuran, buah-buahan, dan protein yang beragam.
Hal ini tidak hanya mendukung perkembangan nutrisi anak, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mereka merasa memiliki kendali atas pilihan makanan mereka.
8. Jadikan Makan Bersama Keluarga Sebagai Tradisi
Baca Juga: Cara Tepat Menyajikan Ikan untuk MPASI Bayi, Ini Panduan Agar Lezat dan Gizi Lengkap
Makan bersama keluarga dapat menciptakan kebiasaan positif dalam makan.
Sediakan waktu yang khusus untuk makan bersama, dan hindari gangguan seperti televisi atau gadget.
Hal ini tidak hanya menciptakan hubungan sosial yang baik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dari perilaku makan orang dewasa.
9. Berikan Contoh Positif
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, berikan contoh positif dalam hal makan.
Tunjukkan antusiasme Anda terhadap makanan sehat, nikmati makanan dengan penuh kegembiraan, dan hindari mengkritik atau mengecam makanan.
Sikap positif Anda terhadap makanan dapat mempengaruhi sikap anak terhadap makanan juga.
10. Hindari Penggunaan Makanan Sebagai Penghargaan atau Hukuman
Hindari menggunakan makanan sebagai penghargaan atau hukuman.
Menghubungkan emosi dengan makanan dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat dengan makanan.
Jika anak melakukan sesuatu dengan baik, pertimbangkan untuk memberikan pujian verbal atau penghargaan lainnya selain makanan.
Baca Juga: Ayam Kampung vs Ayam Broiler, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI Bayi?
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR