Nakita.id - Menstruasi tidak teratur mengacu pada perubahan pola atau interval menstruasi yang tidak konsisten dari bulan ke bulan.
Ini bisa berarti menstruasi yang terlambat, lebih awal dari biasanya, lebih sedikit atau lebih banyak darah, atau bahkan kehilangan menstruasi selama beberapa bulan.
Menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi masalah bagi beberapa wanita karena dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan juga menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjealsan mengenai penyebab mentruasi tidak teratur dan kapan harus khawatir.
Yuk simak!
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Beberapa di antaranya adalah:
1. Stres dan Kecemasan
Stres fisik dan emosional dapat memengaruhi hormon dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan menstruasi terlambat atau bahkan hilang untuk beberapa waktu.
2. Perubahan Berat Badan
Perubahan berat badan yang drastis, baik penurunan berat badan yang cepat atau kenaikan berat badan yang signifikan, dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh dan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Baca Juga: Mengatasi Kram Perut saat Menstruasi, Lakukan Tips Ampuh Ini agar Aktivitas Kembali Lancar
3. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan tiroid dapat memengaruhi siklus menstruasi.
PCOS, misalnya, sering kali menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan kehilangan menstruasi.
4. Polip atau Kista Rahim
Polip atau kista yang berkembang di dalam rahim atau ovarium juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Polip atau kista dapat mengganggu aliran darah menstruasi dan menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
5. Penggunaan Kontrasepsi
Penggunaan beberapa jenis kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau suntikan depo, dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur sebagai efek samping.
Biasanya, hal ini adalah reaksi normal terhadap hormon dalam kontrasepsi, tetapi perlu dipantau.
6. Gangguan Makan
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan perubahan berat badan yang ekstrim dan mempengaruhi siklus menstruasi.
Baca Juga: Tanda-tanda Menopause pada Kulit, Ini Perubahan yang Sering Terjadi
7. Menopause atau Premenopause
Menopause, yang terjadi ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi secara alami, dan premenopause.
Ini merupakan tahap sebelum menopause di mana siklus menstruasi menjadi tidak teratur, juga dapat menyebabkan perubahan dalam pola menstruasi.
Meskipun menstruasi tidak teratur umum terjadi, ada beberapa situasi di mana Moms harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional medis:
1. Perubahan yang Drastis
Jika Moms mengalami perubahan yang drastis dalam siklus menstruasi, seperti menstruasi yang terlalu pendek atau terlalu panjang, atau jika Moms mengalami pendarahan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter.
2. Tidak Mentruasi Lebih dari 3 Bulan
Jika Moms kehilangan menstruasi selama lebih dari tiga bulan berturut-turut, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius dan memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
3. Nyeri yang Sangat Berat
Nyeri menstruasi yang sangat berat atau dismenore yang tidak terkendali dengan obat-obatan over-the-counter juga bisa menjadi tanda masalah yang memerlukan perhatian medis.
4. Kadar Darah Menstruasi yang Sangat Tinggi atau Rendah
Baca Juga: Ciri-ciri Haid Menjelang Menopause, Begini Perubahan Siklus Menstruasi yang Terjadi
Jika Moms mengalami menstruasi dengan aliran darah yang sangat tinggi atau sangat rendah, ini juga bisa menjadi tanda masalah yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.
5. Perubahan Berat Badan yang Drastis
Jika Moms mengalami perubahan berat badan yang drastis tanpa melakukan diet atau olahraga yang signifikan, atau jika Moms mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, segera konsultasikan dengan dokter.
6. Gejala Tambahan
Gejala tambahan seperti nyeri panggul, gangguan pencernaan, atau perubahan suasana hati yang signifikan juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius dan memerlukan penilaian medis.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR