National Project Coordinator for HIV/AIDS in the World of Work and Care Economy, ILO Jakarta Early Dewi Nuriana menjabarkan beberapa faktor penyebab dimana sebagian besar ibu pekerja belum mendapatkan hak menyusuinya secara menyeluruh. Diantaranya adalah:
Pertama, sampai saat ini, masih banyak perusahaan yang menganggap bahwa ibu pekerja yang menyusui itu tidak bisa fokus pada pekerjaan utamanya.
"Padahal, kalau misalkan perusahaan peduli dengan yang kita sebut tentang kebijakan dan pelayanan perawatan (pengasuhan) dari masa kehamilan hingga memiliki anak usia balita, perusahaan akan melihat bahwa penting untuk tetap memastikan produktivitas pekerja dengan tanggung jawab keluarga," kata Early, mengutip Nakita (21/8/2023).
Selain dengan tanggung jawab keluarga, lanjut Early, perempuan pekerja khususnya juga memiliki tanggung jawab secara reproduksi untuk menjaga motivasi dan moralnya agar tetap bisa bekerja sekaligus menyusui secara seimbang juga optimal.
Faktor penyebab berikutnya adalah adanya anggapan bahwa membangun pojok laktasi di perusahaan itu sama saja membuang-buang biaya perusahaan.
"Padahal, menyediakan pojok laktasi bukan dianggap sebagai mengeluarkan biaya. Melainkan, sebagai investasi yang bisa menjaga produktivitas dan motivasi bagi ibu pekerja," kata Early dengan tegas.
Early menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produktivitas salah satunya adalah ada motivasi.
Menurutnya, motivasi yang dimiliki ibu pekerja ini berhubungan erat dengan melaksanakan pekerjaannya secara optimal meski sedang menyusui, agar tumbuh kembangnya optimal.
Tak semua perusahaan dapat memenuhi hak ibu pekerja yang menyusui, khususnya perusahaan skala menengah dan kecil di Indonesia.
"Sangat wajar apabila perusahaan-perusaahan yang mikro atau yang menengah, karena mereka sedang mengatur cashflow perusahaan agar tetap stabil, tetapi di satu sisi memang harus menerapkan kebijakan (ibu menyusui) tersebut," terang Early.
Sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini, Early justru mendorong banyak perusahaan yang ada di suatu gedung atau kawasan untuk sama-sama membuat ruang khusus yang bisa digunakan sebagai pojok laktasi.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR