Nakita.id - Menahan kencing adalah kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang, terutama ketika tidak ada akses ke fasilitas toilet atau ketika seseorang sedang sibuk dengan aktivitas lain.
Namun, munculnya mitos bahwa menahan kencing dapat menyebabkan keguguran telah menjadi subjek perdebatan di kalangan masyarakat.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apakah benar menahan kencing bisa menyebabkan keguguran.
Mitos tentang hubungan antara menahan kencing dan keguguran mungkin muncul karena beberapa alasan.
Salah satunya adalah bahwa menahan kencing dapat menimbulkan tekanan ekstra pada saluran kemih dan kandung kemih, yang kemudian dianggap dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Selain itu, keguguran adalah kondisi yang kompleks dengan banyak faktor yang berkontribusi, termasuk faktor genetik, kesehatan ibu, dan kondisi lingkungan, sehingga mencari tautan tunggal antara menahan kencing dan keguguran mungkin terlalu sederhana.
Secara fisiologis, tubuh manusia dirancang untuk dapat menahan kencing dalam waktu tertentu.
Kandung kemih memiliki kemampuan untuk meregang dan menyimpan urin dalam jumlah tertentu sebelum sinyal dikirimkan ke otak untuk memberi tahu kita bahwa kita perlu buang air kecil.
Menahan kencing dalam waktu yang singkat tidak biasanya menyebabkan masalah kesehatan, karena kandung kemih memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.
Namun, menahan kencing dalam jangka waktu yang sangat lama atau secara teratur dapat menyebabkan tekanan berlebih pada kandung kemih dan saluran kemih.
Ini bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) atau bahkan menyebabkan kerusakan pada kandung kemih.
Baca Juga: Sedang Hamil? Waspada Ciri-ciri Keguguran Tanpa Pendarahan yang Sering Terjadi
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR