Nakita.id - Mual hamil dan masuk angin adalah dua kondisi yang sering membingungkan bagi banyak orang karena gejalanya seringkali mirip.
Namun, kedua kondisi tersebut memiliki penyebab yang berbeda dan memerlukan pendekatan pengelolaan yang berbeda pula.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara mual hamil dan masuk angin, termasuk gejala, penyebab, dan strategi pengelolaannya.
Gejala:
- Mual atau rasa ingin muntah, terutama pada pagi hari (morning sickness).
- Sensitivitas terhadap bau-bauan tertentu.
- Peningkatan kepekaan terhadap makanan tertentu.
- Mual dapat terjadi sepanjang hari, meskipun paling umum terjadi pada pagi hari.
Penyebab:
- Perubahan hormon
Perubahan drastis dalam kadar hormon, terutama hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen, dapat menyebabkan mual hamil.
Baca Juga: Tanda Mual Ibu Hamil Sudah Berbahaya, Ini 7 Kondisi yang Harus Moms Waspadai
- Sensitivitas penciuman yang meningkat
Pada masa kehamilan, penciuman wanita sering kali menjadi lebih sensitif, yang dapat menyebabkan reaksi terhadap bau tertentu dan memicu mual.
- Refleks perut yang lambat
Selama kehamilan, pergerakan lambung menjadi lebih lambat, yang dapat menyebabkan mual dan perasaan kembung.
Pengelolaan:
- Makan makanan kecil dan sering
Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering dapat membantu mengurangi gejala mual hamil.
- Hindari makanan dan bau yang memicu mual
Menghindari makanan atau bau-bauan yang memicu mual dapat membantu mengurangi gejala.
- Perhatikan nutrisi
Pastikan untuk tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang cukup dengan memilih makanan yang mudah dicerna.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Sering Merasakan Mual saat Mencium Bau Badan Suami? Ketahui Penjelasannya
Gejala:
- Perut kembung atau buncit.
- Nyeri perut atau kram.
- Rasa tidak nyaman di perut atau lambung.
- Mual atau rasa ingin muntah.
- Seringkali disertai dengan gejala pencernaan lainnya seperti diare atau konstipasi.
Penyebab:
- Infeksi virus atau bakteri
Infeksi saluran pencernaan oleh virus atau bakteri tertentu dapat menyebabkan gejala masuk angin.
- Konsumsi makanan yang tidak segar atau terkontaminasi
Makan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri atau jamur dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan dan gejala masuk angin.
Baca Juga: Cara Mengatasi Mual Muntah saat Hamil, Perbanyak Istirahat hingga Konsumsi Makanan dalam Porsi Kecil
- Konsumsi makanan yang pedas atau berlemak
Makan makanan yang pedas atau berlemak secara berlebihan dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan gejala masuk angin.
Pengelolaan:
- Minum banyak air
Memastikan Anda tetap terhidrasi adalah langkah penting dalam mengelola gejala masuk angin.
- Hindari makanan yang dapat memperparah gejala
Hindari makanan pedas, berlemak, atau yang sulit dicerna selama Anda masih mengalami gejala masuk angin.
- Istirahat yang cukup
Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh Anda untuk pulih dapat membantu mengatasi gejala masuk angin dengan lebih efektif.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR