Namun, dalam beberapa kasus, air ketuban juga dapat mengalir dalam jumlah yang cukup banyak.
2. Warna dan Bau Cairan
Cairan ketuban biasanya bening dan tidak berwarna, serta tidak memiliki bau yang khas.
Namun, jika cairan ketuban berwarna kehijauan atau kuning, atau memiliki bau yang tidak sedap, ini bisa menjadi tanda adanya masalah dan perlu segera mendapatkan perhatian medis.
3. Kontraksi
Setelah ketuban pecah, biasanya wanita hamil akan mengalami kontraksi rahim yang teratur dan intensitasnya bertambah seiring waktu.
Berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia kehamilan, kondisi kesehatan bayi dan ibu, serta tindakan yang diambil setelah ketuban pecah.
Secara umum, para ahli medis merekomendasikan agar wanita hamil mencari bantuan medis dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah, terutama jika persalinan belum dimulai.
Setelah ketuban pecah, risiko infeksi bagi bayi dan ibu meningkat karena lapisan pelindung yang mengisolasi bayi dari lingkungan luar telah terganggu.
Ketuban pecah juga dapat menyebabkan tekanan pada tali pusar dan meningkatkan risiko terjadinya prolaps tali pusar, di mana tali pusar menekan keluar dari serviks dan masuk ke dalam vagina sebelum bayi lahir.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda ketuban pecah dan mencari bantuan medis sesegera mungkin setelahnya.
Baca Juga: Tanda Air Ketuban Pecah Apa Saja? Simak Ulasannya Lengkap dengan Langkah yang perlu Diambil
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR