1. Periksa oleh Tenaga Medis
Jika ketuban telah pecah, sangat penting untuk segera menghubungi tenaga medis atau bidan Anda.
Mereka akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah cairan yang keluar benar-benar air ketuban, memeriksa kondisi bayi dan memutuskan langkah-langkah selanjutnya yang perlu diambil.
2. Perhatikan Tanda-tanda Infeksi
Setelah ketuban pecah, penting untuk memperhatikan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri atau bengkak pada perut, atau cairan ketuban yang berwarna atau berbau tidak sedap.
Jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi, segera hubungi tenaga medis Anda.
3. Pantau Aktivitas Janin
Setelah ketuban pecah, tenaga medis biasanya akan memantau aktivitas janin menggunakan alat monitor jantung janin untuk memastikan bahwa bayi masih dalam kondisi baik.
4. Perhatikan Kontraksi
Jika kontraksi mulai terjadi setelah ketuban pecah, perhatikan intensitas dan frekuensi kontraksi.
Jika kontraksi menjadi lebih sering atau lebih kuat seiring waktu, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan akan segera dimulai.
Baca Juga: 7 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Mulai dari Fungsi dan Waktunya
5. Pertimbangkan Induksi Persalinan
Jika persalinan tidak dimulai secara alami dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah, tenaga medis mungkin akan merekomendasikan induksi persalinan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat ketuban pecah.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR