Nakita.id - Ketika seorang wanita hamil, momen ketika ketuban pecah seringkali menjadi momen yang penuh antisipasi dan kekhawatiran.
Ketuban pecah merupakan salah satu tanda awal persalinan yang menandakan bahwa bayi siap untuk lahir.
Namun, banyak calon ibu yang bertanya-tanya berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dan apakah perlu segera mencari bantuan medis.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentang ketuban pecah, berapa lama bayi dapat bertahan setelahnya, serta tindakan yang perlu diambil.
Ketuban adalah cairan yang melindungi dan mengelilingi bayi di dalam rahim.
Ketuban terdiri dari air ketuban dan membran amnion yang melindungi bayi dari infeksi serta memberikan ruang bagi bayi untuk bergerak.
Ketuban biasanya pecah secara alami selama proses persalinan, namun kadang-kadang ketuban dapat pecah sebelum mulainya kontraksi atau tanda-tanda awal persalinan lainnya.
Ketika ketuban pecah, wanita hamil biasanya merasakan sensasi air yang keluar dari vagina yang berbeda dengan urin.
Tanda-tanda ketuban pecah antara lain:
1. Air Menetes atau Mengalir
Air ketuban biasanya keluar secara perlahan-lahan dan terus menerus setelah ketuban pecah.
Baca Juga: Cara Mempercepat Pembukaan Saat Ketuban Sudah Pecah, Ini Tips untuk Bumil!
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR