Nakita.id - Kehamilan adalah masa yang penuh kegembiraan dan harapan bagi seorang ibu.
Namun, dibalik kegembiraan itu, ada tantangan dan risiko kesehatan yang perlu diperhatikan dengan serius.
Salah satu masalah utama yang sering diabaikan adalah kelelahan pada ibu hamil.
Saat kehamilan, tubuh mengalami perubahan yang besar-besaran yang membutuhkan istirahat yang cukup dan perhatian khusus.
Kiky Saputri, seorang figur terkenal di Indonesia, memberikan perhatian khusus pada masalah ini, menyuarakan pentingnya kesadaran akan bahaya kelelahan selama kehamilan.
Pasalnya baru ini, standup comedian Indonesia perempuan itu baru saja mengalami keguguran akibat lelah bekerja.
"Aku pikir selama ini aku kuat, aku kerja sana-sini, ternyata di dalam perut aku enggak sekuat aku," ucap Kiky di kanal YouTube Kiky Saputri Official.
Lantas, apa saja bahaya kelelahan pada ibu hamil selain keguguran? Berikut ini penjelasannya.
Kelelahan yang berlebihan pada ibu hamil dapat menyebabkan penurunan kesehatan secara keseluruhan.
Ketika tubuh mengalami kelelahan yang terus-menerus, sistem kekebalan tubuh bisa melemah, meningkatkan risiko infeksi dan penyakit lainnya.
Ibu hamil yang mengalami kelelahan yang kronis juga lebih rentan terhadap gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Baca Juga: Perhatikan Kebiasaan Sehari-hari, Ini 7 Cara Alami Mencegah Keguguran Berulang
Kelelahan berlebihan pada ibu hamil tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga berpotensi merugikan kesehatan janin.
Kurangnya istirahat dan perawatan yang cukup dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, atau bahkan kelainan perkembangan.
Kelelahan dapat mengurangi kewaspadaan dan waktu reaksi seseorang, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Bagi ibu hamil, risiko ini menjadi lebih besar karena perubahan fisik dan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
Kecelakaan kecil seperti terpeleset atau jatuh bisa memiliki konsekuensi serius pada kesehatan ibu dan janinnya.
Salah satu faktor utama kelelahan pada ibu hamil adalah gangguan pada kualitas tidur.
Perubahan fisik seperti peningkatan ukuran perut dan ketidaknyamanan fisik lainnya dapat menyebabkan sulit tidur.
Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat memperburuk kelelahan dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.
Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi ibu hamil dan janinnya.
Kelelahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya preeklamsia.
Baca Juga: Rincian Biaya Kuret di Bidan untuk Tindakan Keguguran, Bagaimana Mencegahnya?
Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan kerusakan organ internal. Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kejang, atau bahkan kematian.
Kelelahan yang berkepanjangan juga dapat mengganggu fungsi kognitif atau daya pikir ibu hamil.
Ibu hamil yang merasa sangat lelah mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, memori yang buruk, dan gangguan pada kemampuan pengambilan keputusan.
Ini bisa memiliki dampak negatif pada pekerjaan, hubungan, dan persiapan untuk menjadi orang tua.
Kelelahan yang konstan dapat merusak kualitas hidup ibu hamil secara keseluruhan.
Kehamilan seharusnya menjadi masa yang membahagiakan, namun kelelahan yang berkepanjangan dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menikmati momen-momen penting selama kehamilan.
Ini bisa mencakup kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, berinteraksi dengan orang lain, atau bahkan merasakan kegembiraan dalam proses kehamilan.
Kelelahan pada ibu hamil adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian khusus.
Selain meningkatkan risiko keguguran, kelelahan berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin, meningkatkan risiko berbagai komplikasi, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting bagi ibu hamil untuk mendengarkan tubuh mereka, mengenali tanda-tanda kelelahan, dan mengambil langkah-langkah untuk merawat diri mereka sendiri dengan baik.
Dengan kesadaran yang lebih besar akan masalah ini, diharapkan bahwa lebih banyak ibu hamil akan mampu menjalani kehamilan mereka dengan lebih baik dan lebih sehat.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR