Anak-anak yang tumbuh di lingkungan di mana orang dewasa merokok seringkali mengalami stres dan kecemasan.
Mereka mungkin merasa terisolasi atau tidak nyaman dengan bau asap rokok, dan merasa khawatir tentang dampak kesehatannya.
2. Perilaku Meniru
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
Jika mereka melihat orang dewasa merokok, mereka mungkin menganggapnya sebagai perilaku yang diterima dan bahkan mencoba merokok sendiri di kemudian hari.
3. Pelecehan Teman Sebaya
Anak-anak yang tidak terpapar asap rokok di rumah dapat menjadi objek pelecehan atau ejekan oleh teman-teman sebayanya yang merokok.
Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional anak-anak.
4. Pendidikan dan Keterampilan Sosial
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan di mana merokok dianggap sebagai norma dapat mengalami gangguan dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan sosial.
Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi di sekolah atau berinteraksi dengan teman sebaya secara sehat.
Baca Juga: Puskesmas Miliki Klinik Berhenti Merokok, Begini Cara Mengaksesnya
Paparan asap rokok pada anak-anak memiliki risiko kesehatan yang serius dan dampak psikologis yang signifikan.
Penting bagi orang tua dan masyarakat secara keseluruhan untuk menyadari risiko ini dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.
Dengan menghindari merokok di dalam rumah, menjadi teladan yang baik, dan memberikan edukasi kepada anak-anak, kita dapat melindungi generasi mendatang dari dampak merokok yang merugikan.
Mendidik dan melindungi anak-anak dari paparan asap rokok adalah investasi dalam masa depan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR