Nakita.id - Penyakit kulit yang sering terjadi saat ibu hamil bisa mengganggu penampilan dan rasa percaya diri Moms.
Kehamilan adalah masa yang penuh tantangan dan perubahan bagi tubuh seorang wanita.
Salah satu aspek yang seringkali dihadapi adalah perubahan pada kulit, yang bisa meliputi berbagai penyakit kulit.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyakit kulit yang sering terjadi selama kehamilan, termasuk penyebabnya, gejalanya, serta opsi pengobatan yang aman bagi ibu hamil.
1. Melasma (Cloasma)
Melasma, juga dikenal sebagai cloasma atau "masker kehamilan", adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak gelap atau hiperpigmentasi pada wajah.
Penyebabnya dikaitkan dengan perubahan hormon selama kehamilan, terutama peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Gejala: Bercak-bercak coklat atau keabu-abuan yang muncul terutama di area wajah, seperti pipi, dahi, dan bibir atas.
Pengobatan: Penggunaan tabir surya dengan SPF tinggi, krim pemutih kulit yang mengandung hidrokinon (dalam jumlah yang aman), atau prosedur medis seperti pengelupasan kimia atau laser dapat membantu mengurangi penampilan melasma.
2. Pruritus Gravidarum
Pruritus gravidarum adalah kondisi kulit yang ditandai dengan gatal-gatal yang intens pada kulit, terutama pada trimester ketiga kehamilan.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Kondisi Ibu Hamil yang Mengalami Kekurangan Air Ketuban
Penyebab pastinya belum diketahui dengan pasti, tetapi diyakini bahwa perubahan hormonal selama kehamilan berperan dalam timbulnya kondisi ini.
Gejala: Gatal-gatal yang intens pada kulit, terutama pada perut, payudara, dan paha.
Pengobatan: Menghindari penggarukan yang berlebihan, menggunakan pelembap kulit yang lembut dan bebas parfum, serta konsumsi antihistamin yang direkomendasikan oleh dokter dapat membantu mengurangi gejala gatal.
3. Pemphigoid Gestationis
Pemphigoid gestationis adalah penyakit kulit langka yang terjadi selama kehamilan.
Ini merupakan bentuk pemphigoid, sebuah kelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan terbentuknya lepuhan atau ruam yang gatal pada kulit.
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini bahwa perubahan hormonal selama kehamilan dapat memicu respons autoimun yang menyebabkan kondisi ini.
Gejala: Lepuhan atau ruam yang gatal pada kulit, terutama di perut, paha, dan lipatan kulit lainnya.
Pengobatan: Pengobatan pemphigoid gestationis harus dipantau oleh dokter spesialis kulit. Penggunaan kortikosteroid topikal atau sistemik dapat diresepkan untuk mengontrol gejala, tetapi harus diberikan dengan hati-hati karena efek samping potensial pada janin.
4. Prurigo of Pregnancy
Prurigo of pregnancy adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil dan gatal-gatal pada kulit, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Baca Juga: Manfaat Penting Susu Sapi Murni untuk Ibu Hamil, Ketahui Mitos dan Faktanya
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini bahwa perubahan hormonal selama kehamilan serta tekanan fisik pada kulit yang meregang dapat memicu kondisi ini.
Gejala: Benjolan-benjolan kecil dan gatal-gatal pada kulit, terutama di perut, paha, dan lengan.
Pengobatan: Menghindari penggarukan yang berlebihan, menggunakan pelembap kulit yang lembut, dan mengonsumsi antihistamin yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengurangi gejala prurigo of pregnancy.
5. Striae Gravidarum (Stretch Marks)
Striae gravidarum, atau yang lebih dikenal sebagai stretch marks, adalah garis-garis merah atau ungu yang muncul pada kulit sebagai akibat dari peregangan kulit yang cepat selama kehamilan.
Penyebabnya terutama adalah peregangan kulit yang terjadi akibat peningkatan berat badan dan perubahan hormon selama kehamilan.
Gejala: Garis-garis merah atau ungu pada kulit, terutama di perut, payudara, pinggul, dan paha.
Pengobatan: Penggunaan krim atau minyak yang mengandung vitamin E, kolagen, atau asam hialuronat secara teratur dapat membantu mengurangi penampilan stretch marks.
Namun, perlu diingat bahwa tidak ada pengobatan yang dapat sepenuhnya menghilangkan stretch marks.
6. Jerawat Kehamilan
Jerawat kehamilan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya jerawat atau komedo pada kulit wajah, terutama di area pipi, dahi, dan dagu.
Baca Juga: Ciri-ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa, Perhatikan Kesehatan Selama Kehamilan
Penyebabnya terkait dengan perubahan hormonal selama kehamilan, yang dapat meningkatkan produksi minyak oleh kelenjar sebasea kulit.
Gejala: Jerawat atau komedo pada kulit wajah, terutama di area pipi, dahi, dan dagu.
Pengobatan: Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat atau benzoyl peroxide dapat membantu mengurangi jerawat.
Namun, hindari penggunaan obat-obatan atau produk yang mengandung retinoid, karena dapat berisiko bagi janin.
Selama kehamilan, perubahan hormonal yang signifikan dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit yang sering terjadi.
Meskipun sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan akan menghilang setelah melahirkan, penting untuk memperhatikan gejala dan memperoleh perawatan yang tepat jika diperlukan.
Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami masalah kulit selama kehamilan, dan hindari penggunaan obat-obatan atau produk perawatan kulit tanpa persetujuan medis.
Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan kulit Anda dan menikmati masa kehamilan dengan nyaman.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR