dr. Liliana menjelaskan, apabila kandungan fruktosa melebihi 25 persen dari kebutuhan energi harian, maka dapat menaikkan kadar lemak trigliserida sebesar 14 persen.
Selain itu, tambahnya, MBDK juga dapat memicu pembentukan lemak berlebih yang mengakibatkan obesitas, dan melemahkan sensitivitas hormon insulin yang dapat menyebabkan diabetes.
Bahkan, dapat memicu penyakit jantung dan pembuluh darah, asma, gigi berlubang sejak usia dini.
Untuk kandungan satu ini, dr. Liliana menyebutkan umumnya hadir dalam bentuk garam dapur beryodium, pemanis buatan (natrium siklamat), pengatur keasaman (natrium asetat), pengawet (natrium sorbet dan natrium benzoat), atau penguat rasa (MSG).
"Organ ginjal mulai berfungsi mempertahankan keseimbangan garam pada usia satu tahun, sehingga disarankan asupan garam hanya yang asalnya dari ASI untuk bayi usia 0-6 bulan dan garam alami dari kandungan makanan MPASI untuk bayi usia 6–12 bulan," kata dr. Liliana menekankan.
"Untuk anak usia 1–18 tahun, disarankan tidak melebihi 1500 miligram natrium (4 gram garam atau 2/3 sendok teh) dalam sehari," katanya melanjutkan.
Dengan memperhatikan panduan di atas, maka Moms dapat menurunkan risiko hipertensi pada anak sejak dini.
Moms harus tahu, ada beberapa pewarna yang perlu diwaspadai bagi tumbuh kembang anak.
Pertama, ada pewarna alami pada white 6/titanium dioksida (TiO2) CI 77891.
Kemudian, ada pewarna sintetis pada warna merah (red 17/merah allura), warna kuning (yellow 5/tartrazine CI 19140), warna jingga (yellow 6/sunset yellow FCF E110), serta warna biru (blue 2/biru berlian FCF CI 42090).
Menurut dr. Liliana, kandungan-kandungan ini dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya di usia dini seperti asma, rhinitis, kanker, kerusakan DNA, bahkan bisa memicu reaksi alergi.
Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Anak Suka Minuman Manis
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR