Bahkan, anak yang terlalu banyak terpapar kandungan pewarna ini dapat mengalami gangguan perilaku bahkan hiperaktif.
Bisfenol A (BPA) merupakan bahan baku dari plastik polikarbonat dan pelapis besi.
"Saat ini, penggunaan BPA sudah dilarang untuk botol bayi dan botol minuman plastik, tetapi masih tetap digunakan sebagai pelapis resin pencegah karat besi pada wadah makanan dan tumbler minuman, kertas termal, dan sealant gigi," kata dr. Liliana menjelaskan.
Menurutnya, kandungan ini dapat menyebabkan gangguan hormon, gangguan pertumbuhan pada anak, menyebabkan obesitas pada anak, dan gangguan kesuburan di usia dewasa.
Phthalate (DEHP) umumnya ditemukan pada plastik pembungkus makanan dan sedotan minuman dari plastik, Moms.
Paparan yang berlebih di dalam tubuh anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan alat kelamin pada anak laki-laki, obesitas, melemahkan fungsi insulin, serta menaikkan tekanan darah pada anak dan remaja.
Terakhir, perfluoroalkyl chemicals (PFCs) ditemukan pada wadah kertas makanan atau karton gelas minuman.
Sementara, perfluorooctanoic acid (PFOA) ditemukan pada alat masak antigores.
Anak yang mengonsumsi minuman yang terkontaminasi PFOA dan PFC dapat menyebabkan sistem imun terganggu dan berat badan lahir rendah pada bayi.
"Zat ini juga dapat menyebabkan gangguan hormon tiroid dan masalah kesuburan," tutup dr. Liliana.
Itu tadi dampak minum MBDK terhadap tumbuh kembang anak ya, Moms. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Waspadai, Obesitas Pada Anak
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR