Nakita.id - Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai macam iritasi, termasuk alergi.
Salah satu kondisi yang sering terjadi pada bayi adalah alergi yang dipicu oleh panas.
Alergi saat kepanasan pada bayi bisa menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan bagi para orang tua.
Kali ini akan dibahas penyebab, gejala, serta cara mengatasi dan mencegah alergi pada bayi akibat panas.
Alergi pada bayi akibat panas biasanya disebabkan oleh kondisi kulit yang disebut biang keringat atau miliaria.
Biang keringat terjadi ketika saluran keringat tersumbat dan keringat terperangkap di bawah kulit.
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami alergi saat kepanasan:
Cuaca panas dan lembap adalah faktor utama yang menyebabkan biang keringat pada bayi.
Ketika suhu udara meningkat, tubuh bayi akan berkeringat lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Namun, karena saluran keringat bayi belum berkembang sempurna, keringat bisa tersumbat dan menyebabkan iritasi.
Memakaikan bayi dengan pakaian yang terlalu tebal atau bahan yang tidak menyerap keringat dengan baik juga bisa memicu biang keringat.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi Laki-laki Jawa Klasik dan Unik Serta Artinya
Pakaian yang tidak memungkinkan kulit bayi untuk bernapas dengan baik akan membuat bayi lebih mudah berkeringat dan keringatnya sulit menguap.
Menempatkan bayi di lingkungan yang terlalu panas, seperti ruangan tanpa ventilasi atau di bawah sinar matahari langsung, dapat menyebabkan bayi cepat kepanasan dan berkeringat berlebihan.
Meskipun bayi tidak banyak bergerak seperti orang dewasa, aktivitas fisik ringan seperti menggeliat atau menangis bisa membuat bayi berkeringat lebih banyak, terutama dalam cuaca panas.
Gejala alergi akibat panas pada bayi biasanya muncul dalam bentuk biang keringat.
Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
Ruam kemerahan adalah gejala paling umum dari biang keringat.
Ruam ini biasanya muncul di area yang sering berkeringat, seperti leher, punggung, dada, dan lipatan kulit.
Bintik-bintik kecil berwarna merah atau transparan yang muncul di kulit bayi adalah tMoms lain dari biang keringat.
Bintik-bintik ini bisa terasa gatal dan tidak nyaman bagi bayi.
Kulit bayi yang mengalami biang keringat sering kali terasa panas saat disentuh.
Ini disebabkan oleh keringat yang terperangkap di bawah kulit.
Baca Juga: Sering Ganggu Kehamilan, Apa Sebenarnya Penyebab Ibu Hamil Alergi Gatal?
Bayi yang mengalami biang keringat mungkin menjadi lebih gelisah dan rewel karena rasa gatal dan ketidaknyamanan yang dirasakan.
Jika bayi Moms mengalami alergi akibat panas, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dan meredakan gejala. Berikut adalah beberapa cara yang efektif:
Langkah pertama adalah memastikan bayi tetap dingin. Moms bisa membawa bayi ke ruangan yang lebih sejuk atau menggunakan kipas angin untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya. Pastikan juga bayi tidak terkena paparan langsung dari sinar matahari.
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ringan dan menyerap keringat, seperti katun. Hindari memakaikan bayi pakaian yang terlalu tebal atau ketat.
Pastikan juga bayi tidak menggunakan selimut yang terlalu tebal saat tidur.
Memandikan bayi dengan air hangat (tidak terlalu panas) dapat membantu menjaga kebersihan kulit dan mengurangi risiko iritasi.
Gunakan sabun bayi yang lembut dan hindari produk yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
Moms bisa menggunakan losion atau krim khusus yang diformulasikan untuk bayi yang mengalami biang keringat. Produk-produk ini biasanya mengandung bahan yang menenangkan kulit dan membantu mengurangi peradangan.
Produk yang mengandung pewangi, seperti sabun atau losion beraroma, dapat memperparah iritasi kulit. Gunakan produk yang bebas pewangi dan hipoalergenik untuk merawat kulit bayi.
Pastikan lingkungan tempat bayi berada selalu bersih dan bebas dari debu serta kotoran yang bisa memicu alergi. Sering-seringlah membersihkan area bermain dan tempat tidur bayi.
Itulah dia beberapa penyebab dan cara mengatasi alergi saat kepanasan pada bayi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Penyebab Tiba-tiba Batuk Jangan Diabaikan, Bisa Jadi karena Alergi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR