Proses perceraian sering kali meninggalkan luka emosional yang dalam. Rasa sakit, kekecewaan, dan trauma yang dialami selama pernikahan dan proses perceraian memerlukan waktu untuk sembuh.
Wanita yang baru saja bercerai seringkali merasa perlu untuk memberikan waktu bagi diri mereka sendiri untuk memulihkan diri sebelum mempertimbangkan hubungan baru.
Mereka perlu waktu untuk mengolah emosi, merenungkan apa yang salah dalam pernikahan mereka, dan belajar dari pengalaman tersebut. Ini adalah proses penting untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa luka lama ke dalam hubungan baru.
Setelah bertahun-tahun berada dalam sebuah hubungan, banyak wanita merasakan dorongan untuk menikmati kebebasan dan kemandirian mereka.
Mereka mungkin ingin mengejar karir, hobi, atau tujuan pribadi yang mungkin tertunda selama pernikahan.
Kebebasan ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi siapa diri mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dalam hidup tanpa tekanan dari pasangan.
Bagi wanita yang memiliki anak, perceraian seringkali berarti menyesuaikan diri dengan peran sebagai orang tua tunggal.
Mereka mungkin merasa bahwa fokus utama mereka harus pada kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak mereka. Membangun kembali stabilitas bagi anak-anak setelah perceraian dapat menjadi prioritas utama yang membutuhkan perhatian dan energi penuh, sehingga hubungan baru mungkin tidak menjadi fokus utama dalam waktu dekat.
Proses perceraian bisa sangat menegangkan dan melelahkan. Banyak wanita merasa perlu untuk menjaga kesehatan mental mereka sebelum memasuki hubungan baru.
Ini termasuk mengatasi stres, kecemasan, dan depresi yang mungkin muncul akibat perceraian.
Dengan memberikan waktu untuk merawat kesehatan mental mereka, wanita dapat memastikan bahwa mereka berada dalam keadaan emosional yang lebih baik sebelum membuka hati untuk orang lain.
Baca Juga: Ekspresi Teuku Ryan Saat Klarifikasi Disoroti Pakar, Ini Faktanya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR