Nakita.id - Selebgram Ria Ricis diketahui sudah resmi cerai dari Teuku Ryan.
Baru-baru ini, Ria Ricis membuka suara mengenai rencananya ke depan.
Hal ini bermula ketika Raffi Ahmad mengundang Ria Ricis untuk ke podcast-nya.
Raffi menilai jika ia Ricis hanya ingin suami dengan kriteria yang sederhana.
"Sebenarnya Ricis tuh simple loh. Kalau orang yang bisa ngertiin kamu, kamu tuh simple," menurut Raffi.
Kemudian obrolan itu merembet ke sosok suami Ria Ricis kelak.
Ibu satu anak itu mengaku ingin fokus mengurus dang buah hati.
Ria Ricis tak ingin buru-buru menikah lagi.
"Sekarang sendiri dulu atau mau cepet dapat jodoh lagi?" tanya Raffi.
"Sendiri dulu sama M (anaknya)," tegas Ricis.
Raffi Ahmad kemudian mendoakan Ria Ricis untuk mendapatkan yang terbaik.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Ria Ricis, Inilah yang Harus Dilakukan Suami Jika Istri dan Ibunya Tidak Akur
Proses perceraian sering kali meninggalkan luka emosional yang dalam. Rasa sakit, kekecewaan, dan trauma yang dialami selama pernikahan dan proses perceraian memerlukan waktu untuk sembuh.
Wanita yang baru saja bercerai seringkali merasa perlu untuk memberikan waktu bagi diri mereka sendiri untuk memulihkan diri sebelum mempertimbangkan hubungan baru.
Mereka perlu waktu untuk mengolah emosi, merenungkan apa yang salah dalam pernikahan mereka, dan belajar dari pengalaman tersebut. Ini adalah proses penting untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa luka lama ke dalam hubungan baru.
Setelah bertahun-tahun berada dalam sebuah hubungan, banyak wanita merasakan dorongan untuk menikmati kebebasan dan kemandirian mereka.
Mereka mungkin ingin mengejar karir, hobi, atau tujuan pribadi yang mungkin tertunda selama pernikahan.
Kebebasan ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi siapa diri mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dalam hidup tanpa tekanan dari pasangan.
Bagi wanita yang memiliki anak, perceraian seringkali berarti menyesuaikan diri dengan peran sebagai orang tua tunggal.
Mereka mungkin merasa bahwa fokus utama mereka harus pada kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak mereka. Membangun kembali stabilitas bagi anak-anak setelah perceraian dapat menjadi prioritas utama yang membutuhkan perhatian dan energi penuh, sehingga hubungan baru mungkin tidak menjadi fokus utama dalam waktu dekat.
Proses perceraian bisa sangat menegangkan dan melelahkan. Banyak wanita merasa perlu untuk menjaga kesehatan mental mereka sebelum memasuki hubungan baru.
Ini termasuk mengatasi stres, kecemasan, dan depresi yang mungkin muncul akibat perceraian.
Dengan memberikan waktu untuk merawat kesehatan mental mereka, wanita dapat memastikan bahwa mereka berada dalam keadaan emosional yang lebih baik sebelum membuka hati untuk orang lain.
Baca Juga: Ekspresi Teuku Ryan Saat Klarifikasi Disoroti Pakar, Ini Faktanya
Setelah mengalami perceraian, banyak wanita menyadari pentingnya memahami diri sendiri dan apa yang mereka inginkan dari sebuah hubungan.
Mereka mungkin ingin memastikan bahwa mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan terburu-buru masuk ke dalam hubungan baru. Ini membutuhkan waktu untuk refleksi diri dan pertumbuhan pribadi.
Setelah perceraian, memiliki jaringan dukungan yang kuat dari keluarga dan teman-teman menjadi sangat penting.
Wanita mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang terdekat yang dapat memberikan dukungan emosional dan moral.
Dengan memperkuat hubungan ini, mereka dapat merasa lebih siap dan lebih didukung dalam menghadapi tantangan hidup setelah perceraian.
Banyak wanita yang melihat perceraian sebagai kesempatan untuk pertumbuhan pribadi. Mereka mungkin ingin mengambil kursus baru, belajar keterampilan baru, atau mengejar pendidikan yang lebih tinggi.
Fokus pada pengembangan diri ini membantu mereka untuk membangun rasa percaya diri dan memperkuat identitas mereka sebelum memasuki hubungan baru.
Perceraian sering kali membawa perubahan signifikan dalam keadaan finansial seseorang. Wanita yang baru saja bercerai mungkin perlu waktu untuk menata kembali keuangan mereka dan memastikan bahwa mereka dalam posisi yang stabil sebelum mempertimbangkan pernikahan lagi.
Fokus pada stabilitas finansial ini penting untuk memastikan bahwa mereka tidak bergantung secara finansial pada pasangan baru.
Setelah mengalami perceraian, banyak wanita merasa lebih bijaksana dan lebih selektif dalam memilih pasangan.
Mereka tidak ingin terburu-buru masuk ke dalam hubungan hanya untuk mengisi kekosongan. Sebaliknya, mereka memilih untuk menunggu orang yang benar-benar tepat yang dapat memberikan hubungan yang sehat dan saling mendukung. Mereka memahami pentingnya kualitas daripada kuantitas dalam hubungan.
Baca Juga: Ini Hukum Islam Nafkah Batin Suami Istri Saat Ricis Permasalahkannya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR