"Bayi yang stunting disarankan untuk diberikan susu formula tinggi energi sesuai dengan tingkat pertumbuhan tiap anak. Jika sudah mencapai target bisa dihentikan, jika tidak ada perubahan, akan dicek apakah ada penyakit lain yang belum terdeteksi," katanya saat menerima kunjungan rumah sakit tim dokter dari Indonesia.
Pemenuhan nutrisi pada anak balita menjadi periode penting untuk tumbuh kembang.
Jika terjadi kekurangan nutrisi di periode ini bisa mengakibatkan dampak jangka pendek dan jangka panjang yang bersifat permanen.
Pada bayi yang sehat, ibu hamil disarankan untuk memberikan ASI eksklusif.
Angka keberhasilan ASI eksklusif di China mencapai 80 persen.
Menurut kepala tim dokter kandungan di rumah sakit ibu dan anak Sanjiu Hospital of Qiqihar, Dr. Xhang Wenqin, jika hasil pemantauan tumbuh kembang bayi tidak sesuai grafik, dokter akan menyarankan mempercepat pemberian makanan pendamping ASI.
"MPASI bisa disarankan diberikan lebih cepat, disesuaikan dengan kondisi anak. Jika ASI ibu tidak cukup dapat direkomendasikan susu formula yang sesuai," katanya.
Pemenuhan nutrisi akan terus dilanjutkan pada balita dengan memberikan suplementasi makanan, khususnya untuk keluarga dengan status ekonomi rendah atau di area pedesaan.
Selain itu, pemerintah juga aktif melakukan edukasi gizi kepada orangtua.
"Dulu di perkotaan para orangtua lebih senang memberikan junkfood kepada anaknya karena dinilai lebih sehat karena banyak iklannya," kata Dr.Jiang.
Demikian benang merah dari seminar ilmiah bertema "Caring for the Early 1000 Days of Life" yang diadakan oleh Feihe di Beijing, China (14/5/2024).
Baca Juga: Mengapa Stunting Terjadi pada Anak dari Ibu yang Kurang Pendidikan?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia China Berhasil Turunkan Angka "Stunting""
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR