Labu siam mengandung senyawa yang dapat menghambat penyerapan kalsium dan zat besi dalam tubuh.
Kedua mineral ini sangat penting untuk perkembangan tulang dan otak janin.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi labu siam selama kehamilan.
- Cuci sayuran dengan bersih: Pastikan semua sayuran dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran, pestisida, dan bakteri.
- Masak dengan benar: Beberapa sayuran lebih baik dikonsumsi setelah dimasak karena proses memasak dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan senyawa berbahaya.
- Pilih sayuran organik: Sayuran organik cenderung memiliki kadar pestisida yang lebih rendah, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
- Konsumsi dalam porsi yang tepat: Jangan mengonsumsi sayuran tertentu dalam jumlah besar, terutama yang mengandung senyawa berisiko seperti oksalat atau solanin.
- Konsultasi dengan dokter: Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi tentang diet yang tepat selama kehamilan untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi tanpa risiko kesehatan.
Menghindari sayuran yang berisiko selama kehamilan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Dengan memerhatikan jenis sayuran yang dikonsumsi dan cara pengolahannya, ibu hamil dapat menikmati manfaat sayuran tanpa khawatir terhadap risiko kesehatan.
Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan besar pada pola makan. (*)
Baca Juga: 10 Makanan yang Dihindari Ibu Hamil, Wajib Dibatasi Saat Mengandung
Jadwal Imsakiyah dan Sholat Kota Gorontalo Ramadan 4 Maret 2025, Panduan Lengkap untuk Umat Islam
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR