Baca Juga: Selain Rambut lebih Glowing, Berikut Ini Kondisi Baik dan Buruk yang Bisa Terjadi Selama Hamil Muda
Gejala-gejala ini bisa membuat Moms merasa tidak nyaman dan mudah marah.
Selain itu, perubahan nafsu makan dan keinginan makan yang tiba-tiba juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi suasana hati.
Menstruasi
Gejala fisik selama PMS termasuk kembung, nyeri payudara, sakit kepala, dan kram perut.
Meski tidak seintens gejala fisik kehamilan, ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan iritabilitas.
Kelelahan juga sering terjadi, yang bisa membuat Moms merasa lebih mudah tersinggung dan kurang energi.
5. Durasi Mood Swing
Kehamilan
Mood swing selama kehamilan bisa berlangsung sepanjang kehamilan, meski intensitasnya bisa berfluktuasi.
Trimester pertama dan ketiga adalah periode yang paling rentan, tetapi mood swing bisa berlanjut hingga persalinan dan bahkan postpartum, di mana perubahan hormonal pasca melahirkan bisa menyebabkan baby blues atau depresi postpartum.
Menstruasi
Mood swing terkait menstruasi biasanya berlangsung selama fase luteal dan akan mereda setelah menstruasi dimulai.
Durasi mood swing ini biasanya lebih pendek, sekitar satu hingga dua minggu setiap siklus. Begitu menstruasi berakhir, hormon cenderung kembali ke tingkat normal, dan suasana hati menjadi lebih stabil.
Mood swing yang terjadi karena hamil dan menstruasi memiliki penyebab, durasi, dan intensitas yang berbeda.
Memahami perbedaan ini membantu Moms untuk lebih memahami tubuh mereka sendiri dan mengelola emosi dengan lebih efektif.
Baik saat hamil maupun menstruasi, penting untuk memberikan perhatian pada kesehatan emosional dan fisik, serta mencari dukungan dan bantuan medis jika diperlukan.
Dengan pendekatan yang tepat, Moms dapat menjalani kedua fase ini dengan lebih nyaman dan tenang.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR