Ini bisa memengaruhi hubungan sosial mereka, menyebabkan isolasi sosial, dan memengaruhi kepercayaan diri mereka.
Stunting berhubungan erat dengan prestasi akademis yang rendah.
Keterbatasan kognitif, gangguan konsentrasi, dan masalah dalam berkomunikasi dapat membuat anak stunting tertinggal di sekolah, yang pada akhirnya memengaruhi pencapaian akademis jangka panjang mereka.
Pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan bayi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun (1.000 hari pertama kehidupan) sangat penting untuk mencegah stunting.
Nutrisi yang cukup, terutama protein, vitamin, dan mineral, diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama sangat dianjurkan, diikuti dengan makanan pendamping ASI yang bergizi.
ASI mengandung nutrisi yang penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak.
Orang tua perlu mendapatkan pendidikan yang memadai tentang pentingnya gizi dan pola asuh yang tepat.
Pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil dan anak juga sangat penting untuk mendeteksi dan menangani masalah gizi sedini mungkin.
Anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda stunting harus segera mendapatkan intervensi yang tepat, termasuk pengaturan pola makan, suplemen gizi, dan stimulasi kognitif melalui kegiatan belajar yang sesuai dengan usia mereka.
Pemerintah dan lembaga terkait harus terus mendukung program pencegahan stunting, termasuk kampanye kesadaran gizi, penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau, dan bantuan pangan bagi keluarga kurang mampu.
Baca Juga: Faktor Berat Badan pada Anak Stunting dan Solusi Mengatasi Masalahnya
Stunting adalah masalah serius yang tidak hanya mempengaruhi fisik anak, tetapi juga perkembangan pola pikir dan kemampuan kognitif mereka.
Dampak ini bisa bersifat jangka panjang dan memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara holistik, melibatkan peran keluarga, komunitas, dan pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan peluang yang sama untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Dengan penanganan yang tepat, dampak negatif stunting bisa diminimalkan, sehingga anak-anak dapat mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi positif bagi masyarakat di masa depan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR