Namun, kehamilan membawa perubahan fisiologis yang bisa meningkatkan risiko masalah jantung, termasuk angin duduk, terutama pada ibu hamil dengan kondisi medis tertentu atau riwayat penyakit jantung.
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh ibu hamil meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta.
Kondisi ini dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung dan sistem kardiovaskular, yang pada beberapa kasus dapat memicu masalah seperti angin duduk, terutama jika ibu hamil sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.
Gejala angin duduk pada ibu hamil mirip dengan gejala yang dialami oleh orang lain.
Namun, karena banyak perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, gejala ini kadang-kadang bisa disalahartikan sebagai masalah kehamilan umum, seperti sesak napas atau kelelahan.
Beberapa gejala angin duduk yang harus diwaspadai oleh ibu hamil meliputi:
Ini adalah gejala utama angin duduk.
Nyeri dada bisa terasa seperti tekanan, sesak, atau rasa terbakar.
Nyeri ini bisa muncul selama aktivitas fisik atau saat mengalami stres emosional.
Nyeri dari angin duduk bisa menjalar ke lengan (biasanya lengan kiri), leher, rahang, punggung, atau bahu.
Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Duduk Tanpa Membongkarnya
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR