Nakita.id - Kehamilan adalah masa yang penuh dengan perubahan fisik dan emosional.
Selama periode ini, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan untuk mendukung perkembangan janin.
Namun, kondisi ini juga bisa membawa sejumlah risiko kesehatan, termasuk masalah jantung.
Salah satu masalah kesehatan yang mungkin jarang terdengar, tetapi perlu diwaspadai oleh ibu hamil, adalah angin duduk atau angina pectoris.
Banyak yang mungkin bertanya-tanya, apakah ibu hamil bisa mengalami angin duduk?
Artikel ini akan membahas apa itu angin duduk, bagaimana hubungannya dengan kehamilan, gejalanya, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya.
Angin duduk, dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung berkurang.
Ini biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, yang bertanggung jawab untuk memasok darah ke jantung.
Angin duduk ditandai dengan nyeri dada yang sering digambarkan sebagai perasaan tekanan atau berat di dada.
Nyeri ini bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung, dan biasanya dipicu oleh aktivitas fisik, stres, atau paparan suhu dingin.
Secara umum, angin duduk lebih sering terjadi pada orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti usia lanjut, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Angin Duduk pada Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Namun, kehamilan membawa perubahan fisiologis yang bisa meningkatkan risiko masalah jantung, termasuk angin duduk, terutama pada ibu hamil dengan kondisi medis tertentu atau riwayat penyakit jantung.
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh ibu hamil meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta.
Kondisi ini dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung dan sistem kardiovaskular, yang pada beberapa kasus dapat memicu masalah seperti angin duduk, terutama jika ibu hamil sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.
Gejala angin duduk pada ibu hamil mirip dengan gejala yang dialami oleh orang lain.
Namun, karena banyak perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, gejala ini kadang-kadang bisa disalahartikan sebagai masalah kehamilan umum, seperti sesak napas atau kelelahan.
Beberapa gejala angin duduk yang harus diwaspadai oleh ibu hamil meliputi:
Ini adalah gejala utama angin duduk.
Nyeri dada bisa terasa seperti tekanan, sesak, atau rasa terbakar.
Nyeri ini bisa muncul selama aktivitas fisik atau saat mengalami stres emosional.
Nyeri dari angin duduk bisa menjalar ke lengan (biasanya lengan kiri), leher, rahang, punggung, atau bahu.
Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Duduk Tanpa Membongkarnya
Karena jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, sesak napas bisa terjadi, terutama selama aktivitas fisik.
Angin duduk bisa disertai dengan perasaan mual atau pusing, yang sering kali disalahartikan sebagai gejala umum kehamilan.
5. Keringat Dingin
Munculnya keringat dingin saat mengalami nyeri dada bisa menjadi tanda angin duduk yang serius.
Jika ibu hamil mengalami gejala-gejala ini, terutama jika disertai dengan riwayat penyakit jantung, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Angin duduk bisa menjadi tanda dari masalah jantung yang lebih serius seperti serangan jantung.
Meskipun angin duduk tidak umum terjadi pada kehamilan, ada beberapa alasan mengapa kondisi ini bisa muncul:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selama kehamilan, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah tambahan ke seluruh tubuh.
Hal ini dapat memberikan tekanan tambahan pada arteri koroner, terutama jika sudah ada penyempitan.
Janin yang sedang berkembang membutuhkan oksigen yang cukup, yang berarti tubuh ibu hamil harus menyediakan lebih banyak oksigen, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk janin.
Jika jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, angin duduk bisa terjadi.
Ibu hamil yang memiliki kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami angin duduk.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Angin Duduk: Ketahui Panduan Lengkapnya
Selain itu, riwayat penyakit jantung sebelum kehamilan juga dapat meningkatkan risiko.
Stres fisik dan emosional yang sering terjadi selama kehamilan dapat memicu gejala angin duduk, terutama pada mereka yang sudah memiliki risiko penyakit jantung.
Pencegahan adalah langkah terbaik dalam mengurangi risiko angin duduk selama kehamilan.
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah angin duduk dan menjaga kesehatan jantung selama kehamilan:
Sebelum dan selama kehamilan, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Moms memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Pemeriksaan ini bisa membantu mendeteksi masalah jantung lebih awal.
Diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.
Aktivitas fisik ringan yang teratur, seperti berjalan kaki atau berenang, dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko angin duduk.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun.
Stres dapat memperburuk kondisi jantung, jadi penting untuk mengelola stres dengan baik selama kehamilan.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Angin Duduk yang Mengejutkan dan Rahasia Mengatasi Masalahnya
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar melakukan aktivitas yang Moms nikmati dapat membantu.
Merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ibu hamil harus menghindari kedua hal ini untuk menjaga kesehatan jantung dan janin.
Jika Moms memiliki kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi, pastikan untuk mengelolanya dengan baik selama kehamilan dengan bantuan dokter.
Jika ibu hamil didiagnosis dengan angin duduk, penanganan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan secara keseluruhan dan tahap kehamilan.
Pengobatan bisa melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan aliran darah ke otot jantung.
Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
Dalam beberapa kasus, ibu hamil dengan angin duduk mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit, terutama jika ada tanda-tanda masalah jantung yang lebih serius.
Namun, setiap tindakan medis akan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin.
Meskipun angin duduk tidak umum terjadi pada ibu hamil, kondisi ini bisa muncul terutama jika ada faktor risiko tertentu seperti tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit jantung.
Penting bagi ibu hamil untuk memahami gejala angin duduk dan segera mencari bantuan medis jika mengalaminya.
Dengan pemeriksaan kesehatan yang rutin, gaya hidup sehat, dan pengelolaan stres yang baik, risiko angin duduk selama kehamilan bisa dikurangi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Angin Duduk di Punggung dengan Menggunakan Obat, Alami dan Perawatan Medis
Kesehatan jantung ibu adalah kunci untuk memastikan kehamilan yang sehat dan perkembangan janin yang optimal.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Angin Duduk yang Menyerang Anak
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR